Mohon tunggu...
Faisalbjr
Faisalbjr Mohon Tunggu... Dosen - hhmm

please wait...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

In Memoriam Katalog Kartu: Yang Tak Lekang di Balik yang Usang

26 April 2021   17:05 Diperbarui: 27 April 2021   10:43 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi katalog. Dokumen pribadi

Simpel aja sih maksudnya. Koleksi perpus diolah dulu sebelum masuk rak. Data-data bibliografinya sudah dicatat oleh pustakawan. Nah, pencarian di perpus adalah usaha menemukan di mana adanya bahan pustaka berdasarkan data yang telah dicatat itu.

Sebelum ada katalog online, katalog kartu adalah yang terbaik. Katalog berbentuk buku tidak mudah ditambahkan jika ada entri baru, sementara kartu mudah menyisipkannya. Ada lubang kecil di tengah bawah kartu. Tinggal melepas bilah besinya dan masukkan kartu yang baru.

Pada selembar kartu katalog terekam upaya intelektual para pustakawan agar bahan pustaka semakin mudah ditemukan oleh orang yang membutuhkannya. Sampai kini di zaman digital, teknik yang mereka hasilkan tetap tak lekang, meskipun katalog kartu sudah usang.

Yaya Suhendar mengidentifikasi bahwa katalog itu pada dasarnya berisi tiga hal, yaitu nomor panggil, tajuk, dan deskripsi bibliografis. Nomor panggil atau call number akan dicetak sebagai label pada punggung buku. Di dalamnya ada nomor klasifikasi, tiga huruf pertama dari nama pengarang dan satu huruf pertama judul.

Tajuk adalah kata pertama dari nama pengarang atau badan yang bertanggung jawab sebagai pengarang/pembuat. Sedangkan deskripsi bibliografis berisi judul, pengarang, edisi, keterangan penerbitan, deskripsi fisik buku, seri, catatan, ISBN, dan jejakan. Monggo baca uraiannya di buku itu ya, biar lebih lengkap.

Berapa ukuran sebuah kartu katalog? 

Keluarkan KTP, SIM, ATM, BPJS, Kartu KRL, dan semua kartu membermu. Tumpuk jadi satu, kamu akan tahu bahwa ukurannya lebih kurang 8,5 x 5,5 cm., pas di dompet. Kartu katalog tidak bisa masuk dompetmu karena ukurannya lebih besar, yaitu 12,5 x 7,5 cm. Aku gak nanya kartu nikah, jelas kamu belum punya!

Membuat katalog kartu adalah perpaduan seni dan ilmu. Sering katalogernya menulis dengan tulisan tangan yang indah. Pada umumnya diketik dengan mesik ketik dan komputer. Perlu hati-hati kalau tulis tangan atau pakai mesik ketik, salah sedikit harus kamu tip-ex. Banyak salahnya harus ganti kartu.

Tahukah kamu, untuk satu judul buku seperti di sini diperlukan empat buah kartu. Buku terjemahan dengan satu pengarang dan satu penerjemah itu dibuatkan empat katalog. 

Pertama: cantuman nama pengarang. Katalog kedua: cantuman nama penerjemah. Yang ketiga: cantuman judul karangan. Dan keempat: subjek karangan (topik buku). Masing-masing ditaruh terpisah (pengarang/penerjemah; judul; subjek) berurut abjad.

Seorang perempuan sedang menggunakan kartu katalog di Library of Congress. Sumber gambar: www.loc.gov
Seorang perempuan sedang menggunakan kartu katalog di Library of Congress. Sumber gambar: www.loc.gov

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun