Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apakah Suku Bunga Negatif Solusi Menghindari Resesi?

10 Februari 2016   22:27 Diperbarui: 11 Februari 2016   02:11 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Investopedia.com: "A negative interest rate means the central bank and perhaps private banks will charge negative interest: instead of receiving money on deposits, depositors must pay regularly to keep their money with the bank."

Setidaknya bank sentral beberapa negara telah mengenakan pungutan atau ongkos atas deposit tertentu yang ditempatkan di bank sentral oleh lembaga keuangan.

Dengan menerapkan disinsentif diharapkan lembaga keuangan lebih gencar menyalurkan kredit, mendorong investasi dan konsumsi. Bank Sentral Jepang (Bank of Japan) juga berharap nilai tukar yen akan melemah sehingga memacu ekspor. Namun, setelah meluncurkan kebijakan suku bunga negatif, nilai tukar yen justru menguat.

Untuk kasus Uni Eropa, penerapan suku bunga negatif oleh ECB menghasilkan peningkatan pertumbuhan. Pada tahun 2013 perekonomian Euro Zone masih mengalami kontraksi 0,4 persen. Setahun berikutnya kembali ekspansi sebesar 0,9 persen, dan tahun lalu naik lagi menjadi 1,5 persen.

Czech Republic, yang menerapkan suku bunga negatif, menunjukkan kinerja lebih baik ketimbang negara-negara bekas komunis di Eropa. Daya tahan ekonominya berada di zona positif.

Walaupun bank sentral AS (The Fed) telah meningkatkan suku bunga akhir tahun lalu, mulai muncul wacana suku bunga negatif. Lihat misalnya Former Fed President Urges Negative Interest Rates.

Apakah kebijakan fiskal semakin tersisih untuk menggairahkan perekonomian?

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun