Mohon tunggu...
Faisal Basri
Faisal Basri Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Mengajar, menulis, dan sesekali meneliti.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pergeseran Kekuatan Ekonomi Dunia

12 April 2015   04:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 968
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_409471" align="aligncenter" width="700" caption="Ilustrasi, ekonomi dunia (shutterstock)"][/caption] Hingga paruh pertama tahun 1990-an, produk domestik bruto (PDB) riil Benua Eropa dan Benua Amerika masih lebih besar ketimbang Benua Asia. Namun, pertumbuhan pesat yang berkelanjutan di negara-negara Asia pasca Perang Dunia II—seraya negara-negara Eropa dan Amerika cenderung mengalami perlambatan pertumbuhan—membuat pangsa Asia terus naik sampai akhirnya mengalahkan Eropa pada pertengahan 1990-an dan melampaui Amerika pada awal tahun 2000-an. Kini, kekuatan Asia telah jauh melampaui Eropa maupun Amerika, masing-masing sekitar 45 persen, 23 persen, dan 27 persen. Peranan Benua Afrika praktis tidak mengalami perubahan dalam setengah abad terakhir, yakni hanya sekitar 5 persen. Lihat Peraga 1.

Berdasarkan PDB menurut paritas daya beli (Gross Domestic Product/GDP based on purchasing power parity/PPP) tahun 2013 versi Bank Dunia, empat negara Asia bertengger di jajaran sepuluh besar dunia, masing-masing China di posisi ke-2, India dan Jepang di posisi ke-3 dan ke-4, serta Indonesia di urutan ke-9. Benua Amerika hanya diwakili oleh dua negara yaitu Amerika Serikat di posisi puncak dan Brazil ke-7. Sisanya adalah empat negara Eropa, yaitu Jerman (ke-5), Rusia (ke-6), serta Prancis (ke-8) dan Inggris (ke-10). Pada tahun 2014, China menyusul Amerika Serikat sehingga berada di posisi puncak, sedangkan Indonesia naik satu peringkat (ke-8) menyusul Prancis. Lihat Peraga 2.

Asia juga unggul sebagai negara pengekspor. Dari 30 top exporters dunia, Asia menempatkan sepuluh negara. China lagi-lagi menjadi jawaranya. Posisi puncak sudah dinikmati China sejak tahun 2009, menggantikan posisi Jerman yang sebelumnya selalu di posisi pertama. Sembilan negara Asia lainnya adalah Jepang (ke-4), Korea (ke-7), Hong Kong (ke-9), Singapura (ke-14), India (ke-19), Taiwan (ke-20), Thailand (ke-24), Malaysia (ke-25), dan Indonesia (ke-27). Posisi Indonesia tahun 2013 naik empat peringkat dari tahun 2008. Kesepuluh negara Asia itu menguasai 30,2 persen ekspor dunia pada tahun 2013, meningkat dari 26,7 persen pada tahun 2008. Lihat Peraga 3.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, bahkan tertinggi di dunia serta keterbukaan kebanyakan negara Asia membuat impor mereka pun naik pesat. Semua kawasan di dunia semakin membidik pasar Asia yang menjanjikan. Impor Asia meningkat dari 26,4 persen pada tahun 2008 menjadi 32,2 persen pada tahun 2013. Lihat Peraga 4.

Tak heran jika Asia-Pasifik menjadi mesin utama perdagangan dunia. Perdagangan Trans-Pasifik tumbuh pesat mengalahkan perdagangan Trans-Atlantik. Hal ini antara lain terlihat dari nilai perdagangan antara Amerika Serikat dengan Asia-Pasifik yang sejak tahun 1980-an telah melampaui perdagangan Amerika Serikat dengan Eropa. Lihat Peraga 5. Tidak berlebihan muncul julukan abad ini merupakan “Abad Asia”.

Tak pelak lagi, Asia semakin solid sebagai kesatuan kawasan sebagaimana terbukti dari porsi perdagangan intra-Asia yang meningkat konsisten sejak akhir 1990-an dan sebaliknya perdagangan Asia dengan Amerika Serikat dan Eropa turun sangat tajam dari sekitar 37 persen di akhir 1990-an menjadi hanya 23 persen pada tahun 2012. Lihat Peraga 6.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun