Penerapan Just in Time akan memberikan dampak yang berbeda dan perubahan terhadap biaya-biaya yang ada di suatu  perusahaan, contoh pada kasusnya adalah saat perusahaan menerapkan velocity Just in Time.
Untuk melihat perbedaanya mari kita melihat pada persoalan berikut. Diasumsikan bahwa Perusahaan Toyota harus menghabiskan rata-rata waktu 10 bulan untuk menyelesaikan produksi barang secara batch, namun pelanggan hanya ingin menunggu selama 7 bulan untuk produk barang jadi. Biaya penyimpanan selama 1 tahun adalah 20% dari jumlah persediaan barang.
Untuk mencapai kepuasan pelanggan, manajer menggunakan double velocities dari seluruh pekerjaan yang ada. Tidak terdapat barang yang cacat karena pengunaan teknologi yang tinggi dan keuntungan dari Just In time, maka akan terdapat penghematan biaya akibat penggunaan JIT. Diasumsikan total output yang sama, berikut adalah informasi mengenai kinerja perusahaan :
Rata-rata persediaan barang tahunan dalam dollar :
Bahan baku                              $4,000,000
Barang dalam proses                    $6,000,000
Persediaan barang jadi                   $7,000,000
Pada metode tradisional, biaya penyimpanan akan sangat tinggi dengan menggabungkan seluruh nominal yang ada sebagai barang untuk disimpan dikalikan dengan persentase untuk menyimpan barang, yaitu :
Biaya penyimpanan = 20% x Total Inventories
Maka :
Bahan baku                             $4,000,000
Barang dalam proses                   $6,000,000
Persediaan barang jadi                  $7,000,000               Â
Total Persediaan                        $17,000,000
Biaya Penyimpanan = 20% x $17,000,000 = $3,400,000
Apabila memakai metode Just in Time dan terdapat double velocities untuk seluruh tugas yang ada, maka akan mengurangi setengah dari bahan baku dan barang dalam proses. Terjadi perhitungan sebagai berikut :
Pengurangan pada biaya penyimpanan bahan baku
 = 20% x pengurangan bahan baku
= 20% x (1/2 x $ 4,000,000)
= $400,000
Pengurangan biaya pada penyimpanan barang dalam proses
= 20% x (1/2 x $6,000,000)
= $600,000
Karena sistem JIT, Persediaan barang jadi akan selesai dalam waktu 5 bulan, akun invetory tidak ada karena barang akan dikirim langsung, maka keseluruhan persediaan barang jadi tidak memerlukan biaya penyimpanan.
= 20% x total barang jadi
= 20% x (100% x $7,000,000)
= $ 1,400,000
Total penghematan = $2,400,000
Lalu apabila terjadi kerugian kecacatan barang, sistem JIT akan membuat angka kerugian menjadi lebih tipis dan menghemat arus kas dari perusahaan, untuk menggambarkan bagaimana perusahaan dapat menghemat biaya yang ada, berikut adalah kasusnya :
Toyota memiliki persediaan WIP di setiap stasiunnya berjumlah 10, dan jumlah rata-rata persediaan tersebut adalah 300 per stasiun. Terdapat kasus yang stasiun kerja melampaui batas kendali diperkirakan 600 selama tahun depan. 2/3 kasus tersebut kondisinya di luar kendali diperkirakan ditemukan dengan segera oleh operator di stasiun yang bersangkutan dan 1/3 sisa kasus, 5% unit yang diproduksi menjadi cacat. Unit cacat ini masuk ke dalam WIP antarstasiun dan ditemukan oleh operator stasiun berikutnya. Setiap kondisi di luar kendali diperbaiki segera setelah ditemukan. Rata-rata biaya per unit WIP adalah $80 dan kerugian dari kondisi di luar kendali adalah $25 dolar per unit. Biaya penyimpanan per tahun adalah 25% dari total persediaan. Manajemen akhirnya merencanakan mengurangi persediaan di setiap lokasi pekerjaan sebesar 30% dan tidak ada pengubahan dalam sistem ini. Akibat dari perencanaan manajer tersebut, akan terjadi penghematan biaya di biaya penyimpanan dan biaya kerugian yang terjadi. Berikut adalah perhitungannya :
Berikut merupakan biaya perhitungan penghematan biaya penyimpanan :
- Penghematan biaya penyimpanan : 25% x pengurangan rata-rata biaya variabel dari WIP x rata-rata biaya WIP yang lama
- Penghematan biaya penyimpanan  = 25% x 30% x (10 x 300 x $80)
- Penghematan biaya penyimpanan = $18,000
Berikut merupakan biaya perhitungan penghematan akibat kurangnya barang yang cacat :
- Penghematan akibat kurangnya barang cacat = $25 x pengurangan dari unit barang cacat
- Pengurangan  dari unit barang cacat terdiri atas Pengurangan dalam jumlah unit cacat  yang diproduksi setiap kali ada kondisi di luar kendali yang ditemukan  x Jumlah kondisi di luar kendali yang tidak ditemukan dengan segera
- Penghematan akibat kurangnya barang cacat = $25 x (30% x 300 x 5%) x (1/3 x 600)
- Penghematan akibat kurangnya barang cacat = $25 Â x 4.5 x 200
- Penghematan akibat kurangnya barang cacat = $22, 500
Total dari biaya penghematan adalah :
- Penghematan biaya penyimpanan + Penghematan akibat kurangnya barang cacat
- $22,500 + +$18,000 = $40,500
Daftar Pustaka:
Carter, W. 2005. "Cost Accounting: 14th (fourth) edition". Â Boston: Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H