Mohon tunggu...
Faisal Abdul Wahid
Faisal Abdul Wahid Mohon Tunggu... Seniman - Filmaker

Meskipun Saya Menulis Skenario, Saya Tidak Berpikir Saya Seorang Penulis yang Baik. – George Lucas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Keseruan Layar Tancap ala Sinema 4 Kemarin: Nostalgia Sinema yang Tak Terlupakan di Era Digital

10 Agustus 2024   17:50 Diperbarui: 10 Agustus 2024   17:53 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusias warga saat acara dimulai/Dok. pri

Antusias warga saat acara dimulai/Dok. pri
Antusias warga saat acara dimulai/Dok. pri

Cuplikan film cerita rakyat/Dok. pri
Cuplikan film cerita rakyat/Dok. pri
Cuplikan film Dokumenter Sekar Wanci/Dok. pri
Cuplikan film Dokumenter Sekar Wanci/Dok. pri

Warga yang sedang nonton/Dok. pri
Warga yang sedang nonton/Dok. pri

Qna bersama filmaker & Quiz berhadiah

Selain penayangan film dan penampilan karya seni, ada juga quiz dan diskusi bersama audiens seputar film dan kebudayaan, ada banyak hadiah yang menarik dan dorprize. 

"Sungguh suatu pengalaman yang berkesan pastinya. Banyak sekali ilmu dan pengetahuan yang didapat, terlebih mengenai kesenian sunda terutama tarawangsa. dan semoga kedepannya Sabanusa, Sekarwanci dan tentunya Sinema 4 Kemarin dapat terus menjalin kerjasama untuk menjadi pelaku serta pelestari budaya". - Admin Sabanusa

/Dok. pri
/Dok. pri

Penyarahan simbolis dari sinema 4 kemarin untuk sabanusa06/Dok. pri
Penyarahan simbolis dari sinema 4 kemarin untuk sabanusa06/Dok. pri

Pemberian hadiah quiz/Dok. pri
Pemberian hadiah quiz/Dok. pri
"Acaranya bagus sekali karena film yang disuguhkan banyak sekali nilai-nilai edukasi yang dapat diambil, seperti contoh tentang seni tarawangsa. bukan hanya sekedar seni tapi terdapat banyak petuah baik yang terdapat didalamnya. Sukses terus buat Layar 4 Kemarin angkat terus budaya-budaya yang ada di tanah pasundan ini, pokokna mah well".- Angga (24)- Pengunjung

"Berasa nostalgia waktu lagi muda nih sekitar tahun 80-90an, nonton film dilapangan pake layar tancap gini, zaman sekarang kalo mau nonton film enak tinggal pergi ke bioskop atau semudah rebahan dikasur tinggal langganan di aplikasi streaming udah, kalo zaman dulu ya kaya gini, pindah-pindah dari satu tempat ketempat lainnya. film-film yang disuguhkan juga sangat menarik apalagi kebanyakan tentang budaya ya, sangat dekat dengan masyarakat dan juga edukasi buat anak-anak agar lebih mengenal kebudayaan kita sendiri, sukses terus buat layar 4 kemarin". Dodi (59) -pengunjung.

Sinema 4 Kemarin present 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun