Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang masa sakitmu.
Pergunakan waktu kayamu sebelum datang masa miskinmu.
Pergunakan masa hidupmu sebelum datang matimu.
Angka 5 juga ditemui dalam rukun Islam. Rukun tersebut terdiri atas syahadat, sholat, puasa, zakat, dan naik haji. Kelima rukun tersebut hendaknya ditunaikan oleh seorang Muslim agar dapat memperkuat akidahnya. Selain penyebutan tersebut, tidak ada riwayat lain yang menjelaskan tentang angka 5 secara khusus. Oleh karena itu, para ulama tidak membahasnya lebih detail lagi. Meski begitu, masyarakat Jawa percaya bahwa angka 5 dapat memberikan makna khusus pada kehidupan seseorang. Mengutip buku Merasa Beruntung Menjadi Minoritas karya Moddie Aw (2017), mereka menggunakan angka ini untuk merangkum ajaran kehidupan manusia. Misalnya ajaran "emoh limo" yang melarang seseorang untuk menjauhi 5 perbuatan maksiat. Ajaran tersebut meliputi emoh main (tidak berjudi), emoh maling (tidak mencuri), emoh madon (tidak main perempuan), emoh madat (tidak memakai obat terlarang), dan emoh mabuk (tidak mabuk).
Dalam Nasionalisme kebangsaan Angka 5 dapat diartikan sebagai pondasi dan dasar dari 5 sila didalamPancasila itu sendiri.
"Isyarat kode angka tersebut dapat diartikan apabila sebuah perubahan di Kabupaten Bogor yang menjadi landasan Daerah Tegar Beriman dapat lebih baik di Tahun 2024 merujuk pada partai no 16 untuk dapil 2 kabupaten bogor dengan caleg no urut 5".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H