Mohon tunggu...
Faisal Ramdhani
Faisal Ramdhani Mohon Tunggu... lainnya -

Suka dan senang melihat orang tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Babad Cinta dari Pulau Mandangin

30 Juni 2017   10:18 Diperbarui: 1 Juli 2017   04:22 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak mau melewatkan kesempatan berziarah ini,  saya pun duduk bersimpuh di dekat makam sepasang pecinta sejati ini. Memanjatkan doa sembari memejamkan mata untuk merasakan getaran energi cinta .Sebab cinta adalah cahaya kehidupan. Cinta adalah pelita peradaban. Karena cinta, kehidupan dan peradaban manusia terus berkembang dan mengalami kemajuan dari masa ke masa. Karena cinta manusia terus berlomba membangun jiwanya, membangun semangat, membangun diri dan membangun kehidupannya. Karena cinta manusia berpacu mencapai kemajuan, berpacu meraih prestasi, dan berpacu menanamkan eksistensi.

Dari Ragapadmi dan Bangsacara kita bisa belajar banyak hal terutama tentang cinta dan kesetiaan. Kisah tentang Bangsacara dan Ragapadmi adalah simbol dari cinta sejati antara suami dengan isterinya. Di dalamnya juga tergambar kisah tentang kesetiaan. Kesetiaan isteri kepada suami, kesetiaan rakyat kepada rajanya dan kesetiaan binatang kepada tuannya. Sekian.Mator Sakalangkong!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun