Mohon tunggu...
Faisa Amanta Binar Mumtaz
Faisa Amanta Binar Mumtaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pembawa Cahaya

24 Juni 2024   10:52 Diperbarui: 24 Juni 2024   11:19 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Luca adalah salah satu tentara perang tingkat atas karena usaha latihannya sejauh ini Luca memiliki dua orang sahabat yaitu William dan Arche,mereka sudah bersahabat dari kecil. Mereka bertiga tergabung dalam tim tentara khusus yang berisi orang orang terlatih.

William menjabat sebagai komandan tim khusus dan kapten bagi seluruh tim karena dia orang yang bijaksana dan berasal dari kalangan bangsawan.Luca adalah wakil komandan tim khusus sekaligus wakil kapten bagi seluruh tim karena ia selalu membantu William dalam melatih tim dan Luca memang sudah terlatih dalam hal menembak.Arche tidak memiliki kedudukan apapun tapi William suka memberi tugas yang cukup berat karena William percaya dengan Arche. 

Vicante adalah negara yang sangat kecil,saking kecilnya Vicante terlihat seperti kota daripada negara.Vicante memiliki sumber daya alam melimpah serta pemandangan yang indah.Namun,dibalik keindahannya Vicante memiliki sisi buruk yang membuat masyarakat menderita.Vicante dipimpin oleh seorang raja yang tidak kompeten,beliau memandang remeh masyarakat dari kalangan kelas bawah dan menengah.

Sementara kalangan bangsawan diberikan banyak kemudahan seperti sekolah,transportasi,dan pekerjaan.Luca berasal dari kalangan kelas menengah sementara Arche berasal dari kalangan kelas bawah,mereka masih bisa bersekolah karena mereka berteman dekat dengan William. 

Siang yang terik namun dingin lama kelamaan berubah jadi sore yang cukup berangin.Angin sore berhembus membelai lembut rambut hitam milik Luca,ia dan Arche sedang menunggu William ditaman."Apakah aku lama?" tanya sosok berambut pirang yang melangkah memasuki taman "William kamu lama!" keluh Luca sambil berlari kecil mendatangi William "Ya sangat lama." Timpal Arche yang tampak menyusul Luca mendatangi William "Maaf! Tadi ada sedikit masalah." 

Ucap William yang menimbulkan tanda tanya bagi Luca dan Arche "Masalah apa?" tanya Arche penasaran "Lebih baik kita ke markas,aku akan jelaskan di markas." Ucap William serius,Luca dan Arche yang melihat tatapan William langsung paham bahwa ini pembicaraan yang sedikit rahasia. 

"Jadi ada apa?" tanya Arche begitu mereka memasuki markas "Dari awal aku sudah ada perasaan tidak enak begitu tentara Chaville di lorong istana." Balas William disertai hembusan nafas yang terdengar sangat lelah "Tentara Chaville?" tanya Luca heran karena saat dia berpatroli dia tidak melihat tentara negara lain,William mengangguk sebagai jawaban "Mereka ingin mengambil negara kita." Satu kalimat dari William membuat Luca terkejut bahkan Arche sampai tersedak minumannya.

"Lalu apa yang terjadi?" tanya Luca "Mereka mengancam kita akan memulai perang jika dalam satu minggu tidak memberikan Vicante kepada mereka." Balas William dengan raut wajah sedih."Arche,aku mau kamu melatih seluruh tentara dengan lebih ketat dan tingkatkan porsi latihan mereka." Perintah William "Tentu! Apapun yang ditangan Arche pasti akan sempurna." 

Balas Arche percaya diri "Besok kita akan membahas bagaimana strategi yang baik." Lanjut William yang segera disetujui Luca dan Arche "Baiklah sekarang kita beristirahat dulu,aku sangat Lelah." Ucap William sambil memasuki kamar miliknya,Luca dan Arche yang melihat William memasuki kamar segera memutuskan untuk pergi ke kamar masing masing. 

Suara burung pagi membuat Luca terbangun,mata biru dengan gradasi kuning miliknya melihat pemandangan luar kamar.Setelah itu,Luca segera mandi dan bersiap siap secepat mungkin agar William dan Arche tidak menunggunya.Setelah selesai bersiap siap Luca segera pergi ke ruang makan,ia dapat melihat William yang menata sarapan dan Arche yang sedang meminum kopi di dekat jendela.Luca segera duduk didepan William dan mulai menyantap sarapannya.

Arche yang sedang menikmati kopi terkejut,manik mata hijau miliknya melebar begitu melihat pemandangan diluar "William,bukankan katamu ancaman itu masih berlaku satu minggu lagi?" tanya Arche tanpa mengalihkan pandangannya yang diiyakan William "Lalu kenapa banyak bom berjatuhan di sana?" tanya Arche lagi yang membuat William dan Luca terkejut "Jangan bercanda,jika ada bom pasti kita sudah dengar." Ucap Luca yang masih berpikir positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun