Mohon tunggu...
Fais Rokmawar Dani
Fais Rokmawar Dani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Menyukai hal-hal seputar tulisan, broadcasting, traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Music

Dengar Musik Bisa Datangkan Ide Kreatif, Mitos atau Fakta?

29 November 2022   07:00 Diperbarui: 30 November 2022   19:25 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang pasti pernah mengalami “kehabisan ide”. Ada penulis yang tidak melanjutkan tulisan novelnya karena tidak tahu apa lagi yang harus ditulis. Ada pelukis yang sudah lama tidak melukis karena belum menemukan ide lukisan. Ada tim marketing yang kehabisan cara untuk menarik konsumen. Dan, yang paling sederhana, ada pelajar yang bingung ketika mendapatkan tugas kerajinan tangan.

Kehabisan ide itu niscaya. Tidak heran kalau kebanyakan orang mencari ide dengan caranya masing-masing. Ada yang memilih jalan-jalan, menonton film, menyendiri, olahraga, dan survei web secara acak. Terlepas dari itu, pernah tidak sih kamu mencari ide dengan cara mendengarkan musik?

Melihat banyaknya penyanyi dan pemusik beserta para penggemarnya, membuat musik tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari warung, mal, pasar, tempat bermain, sampai ruang kamar tidur di rumah pun tidak lekang dari musik.

Melansir dari Kompas.com, terdapat penelitian yang memang membuktikan bahwa musik memberikan pengaruh seseorang mendapatkan ide. Penelitian dilakukan oleh Ferguson dan Simone Ritter dari Radboud University yang menyediakan empat jenis musik, yakni musik tenang (The Swan oleh Camille Saint-Saens), musik bahagia (The Four Seasons oleh Antonio Vivaldi), musik sedih (Adagio for Strings oleh Samuel Barber), dan musik marah (The Planets: Mars, Bringer of War oleh Gustav Holst).

Mereka lalu membagi 155 mahasiswa yang memiliki tugas kreatif menjadi lima kelompok. Empat kelompok mendengarkan satu dari empat jenis musik tadi, dan satu kelompok lagi tidak mendengarkan musik. 

Musik didengarkan sebelum dan selama para mahasiswa mengerjakan tugas kreatif. Sebelum pengerjaan tugas kreatif, mahasiswa diberikan pertanyaan terkait tingkat kesukaan mereka terhadap musik dan tingkat keakraban mereka terhadap musik yang mereka dengar saat itu.

Jawaban tugas kreatif kemudian dinilai berdasarkan jumlah, orisinalitas, kualitas, kreativitas, dan manfaat ide. Hasil penelitian menyatakan suasana hati mahasiswa sebelum mengerjakan tugas tidak berpengaruh pada kreativitas. Tingkat kesukaan terhadap musik serta tingkat keakraban terhadap musik yang saat itu mereka dengar juga tidak berpengaruh. 

Musik yang memiliki pengaruh adalah musik bahagia. Musik bahagia yang dimaksud adalah musik yang memberikan perasaan senang dan atau memacu semangat. Musik bahagia mampu mendorong kerja otak lebih cepat, sehingga memudahkan otak dalam berfikir mencari ide.

Jadi, pernyataan mendengarkan musik dapat mendatangkan ide itu benar adanya. Sekarang kamu tidak usah bingung lagi ketika sulit menemukan ide. Kamu bisa coba mendengarkan musik. Tentu jenis musik yang bahagia, ya. Bukan musik sedih, takut, maupun musik marah yang justru tidak memberimu pengaruh dalam menemukan ide.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun