Deisme berasal dari kata bahasa Latin yakni dari kata Deus yang berarti Dewa/Tuhan. Kata Deus bahasa Latin ini sebenarnya bersumber dari kata bahasa Yunani yakni dari kata Theos yang artinya Dewa/Tuhan. Dalam paham deisme, keberadaan Tuhan pencipta alam semesta diyakini. Akan tetapi, tidak percaya bahwa ada campur tangan atau peran Tuhan dalam bergerak dan berubahnya manusia dan alam semesta.
Deisme memiliki keyakinan bahwa manusialah yang menentukan kehidupannya sendiri. Tidak ada campur tangan Tuhan dalam kehidupan manusia. Deisme hanya percaya pada akal manusia dan kenyataan hidup yang dialami manusia.
Deisme menolak hubungan Tuhan dengan manusia, tetapi tidak menyangkal Tuhan sebagai pencipta. Deisme juga menolak pandangan bahwa Tuhan menyatu dengan alam semesta.
Menurut KBBI, deisme artinya pandangan hidup atau ajaran yang mengakui Tuhan sebagai Pencipta alam semesta, tetapi tidak percaya pada agama. Kaum deisme, memang hanya meyakini akal dan kenyataan hidup.
Monoteisme, berasal dari bahasa Yunani yakni dari dua suku kata yakni monos yang artinya tunggal; satu, dan kata theos yang berarti Alah atau Tuhan. Monoteisme artinya percaya pada satu Allah. Dengan kata lain, percaya pada Allah yang tunggal. Monoteisme merupakan paham yang mendasari lahirnya agama-agama.
Setiap agama yakin pada satu hal bahwa Alah itu satu dan tunggal. Monoteisme melahirkan agama-agama. Sedangkan animisme dan dinamisme melahirkan aliran-aliran kepercayaan. Kalau dicermati, agama sebagai hasil dari monoteisme yakni bahwa manusia dapat langsung menyembah Alah, tanpa melalui kayu, ataupun batu.
Sementara itu, aliran kepercayaan sebagai hasil animisme dan dinamisme yakni bahwa manusia dapat menyembah Alah melalui kayu, batu, dan segala benda di alam. Pada dasarnya, animisme, dinamisme dan monoteisme sama-sama menuju pada sang pencipta. Hanya saja dengan cara yang berbeda-beda.
Ateisme berasal dari kata bahasa Yunani yakni dari kata Atheos. Kata Atheos berasal dari dua suku kata yakni a berarti tanpa; tidak, theos berarti dewa/tuhan). Atheos artinya tanpa Tuhan atau tidak percaya pada Tuhan. Dalam paham ateisme, yang namanya kekuasaan adikodrati tidak diyakini. Begitu pula soal hidup setelah mati ataupun surga dan neraka.