Apa itu animisme dan dinamisme; apa itu deisme; apa itu monoteisme; apa itu ateisme. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini barang kali pernah terlintas, setidaknya sekali seumur hidup di dalam benak kita. Ada yang berusaha memahami sampai ke akar-akarnya, ada pula yang memang ingin mengetahui seperlunya saja. Maka dari itu, mari kita mengetahui aliran-aliran keyakinan tersebut.
Kata animisme, berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata anemos, yang artinya apa yang bertiup; apa yang berhembus atau angin. Dalam bahasa Latin, terdapat kata anima yang artinya napas; jiwa; prinsip kehidupan.
Doktrin dasar paham animisme adalah segala sesuatu yang ada di alam semesta memiliki jiwa atau roh. Manusia, hewan, batu, pohon, bulan, bumi; diyakini mempunyai jiwa. Dalam paham yang paling kuno diyakini bahwa seluruh benda, baik hidup dan mati memiliki jiwa abadi.
Jiwa itulah yang menjadi sumber dari semua gerak dan perubahan pada manusia dan alam semesta. Dalam kaitannya dengan konsep bertuhan, animisme adalah bentuk penyembahan terhadap benda-benda, seperti pohon, ataupun batu.
Dalam KBBI dijelaskan, animisme adalah kepercayaan kepada roh, yang mendiami semua benda.
Dinamisme berasal dari kata bahasa Yunani yakni dari kata Dynamis. Dynamis artinya daya, kekuatan, kemampuan untuk melakukan sesuatu. Kalau animisme meyakini segala sesuatu memiliki jiwa atau roh, maka dinamisme meyakini segala sesuatu memiliki kekuatan.
Dalam paham dinamisme, dipercaya bahwa segala proses kehidupan manusia dipengaruhi oleh kekuatan yang berada, baik di dalam maupun di luar diri manusia. Dalam paham dinamisme diyakini bahwa kekuatan-kekuatan itulah yang menjadi sumber gerak dan perubahan baik pada alam semesta maupun pada manusia.
Contoh paling nyata terkait dinamisme adalah soal keyakinan terhadap kekuatan suatu ungkapan, katakanlah terkait ungkapan UCAPAN ADALAH DOA. Ucapan dalam hal ini diyakini memiliki kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia.