Narasi-narasi yang menghantui mereka dalam agenda tolak geotermal, lebih dominan sebagai internalisasi informasi semisal dari media-media sosial yang validitasnya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, doktrinasi yang mereka peroleh dari pihak-pihak yang "bermain" di belakang juga sangat berpengaruh.
Berkaitan dengan SDM terutama mengenai geotermal, harus pula diakui bahwa PLN sangat lalai untuk menyebarluaskan informasi dan pengetahuan tentang geotermal. Seharusnya kegiatan-kegiatan sosialisasi geotermal (daring dan lapangan) dilakukan secara berkesinambungan supaya masyarakat memiliki informasi dan pengetahuan yang baik dan benar terkait geotermal.
Pada akhirnya, harus dikatakan bahwa menolak pembangunan negara seperti geotermal adalah hak masyarakat yang harus dijamin dan dilindungi. Begitu pula, geotermal sebagai energi terbarukan menjadi kewajiban negara untuk memanfaatkannya demi kemakmuran bersama.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H