Mohon tunggu...
Fais Yonas Boa
Fais Yonas Boa Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Peneliti

Aksara, Kopi dan kepolosan Semesta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Geotermal, Wajah Dilematis Pembangunan Nasional

5 Juli 2024   15:18 Diperbarui: 6 Juli 2024   07:21 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geotermal sebagai harta karun kemajuan sekaligus momok bagi masyarakat terdampak, ketika diperhadapkan dengan kewajiban dan kekuasaan negara, maka akan menjadi dilema pembangunan. 

Energi terbarukan yang dihasilkan dari panas bumi tersebut satu sisi hendak dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, tetapi di lain sisi menimbulkan ketakutan-ketakutan pada perusakan lingkungan; bencana; kesehatan dan tanah ulayat; menciptakan suatu dilema. Dilema ini kemudian memberi beban pada kewajiban dan kekuasaan negara dalam hal memanfaatkan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

Pada akhirnya, kita semua dituntut untuk lebih realistis terhadap upaya-upaya negara dalam memajukan kesejahteraan bersama. Sekaligus realistis dengan ketakutan-ketakutan yang disuarakan masyarakat terdampak. 

Sumber Gambar: Pertamina Geothermal Energy.
Sumber Gambar: Pertamina Geothermal Energy.

Oleh karena itu, ada dua catatan penting terkait geotermal yang menjadi wajah dilematis pembangunan nasional. Pertama, negara yang terwujud nyata dalam diri PLN sebagai pelaku utama pembangunan dan pengembangan energi geotermal wajib melakukan perencanaan dan pendekatan yang efektif.

Misalkan, dalam tahap perencanaan maka dilakukan pendekatan kepada masyarakat terdampak secara berkesinambungan. Untuk wilayah-wilayah yang masih kental dengan adat-budaya maka dilakukan pendekatan kultural. Selain itu, sangat penting untuk melakukan penyebarluasan pengetahuan terkait geotermal kepada masyarakat sehingga ketakutan-ketakutan di atas tidak terus menghantui pikiran masyarakat.

Kedua, masyarakat sebagai pihak yang terdampak oleh proyek strategis nasional seperti geotermal sebaiknya selalu membuka diri dengan informasi dan pengetahuan terkait geotermal. Tidak boleh pakai prinsip "pokoknya"saja. 

Masyarakat sebaiknya memberikan alasan-alasan yang logis dan terukur dalam mendukung ataupun menolak geotermal. Masyarakat tidak boleh mau saja diperdayakan pihak-pihak tertentu yang sebenarnya memiliki kepentingan terselubung (hidden interest), tetapi menebarkan narasi merugikan satu pihak. 

Ketika dua hal di atas dilakukan dengan baik maka wajah dilematis pembangunan nasional tidak akan terus ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun