Mohon tunggu...
Faisal Luthfi
Faisal Luthfi Mohon Tunggu... -

Saya selalu ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MENJADIKAN ANAK PROBLEM SOLVER (FAIS)

29 November 2011   22:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:02 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan anak pada saat ini , sebenarnya sudah berkembang secara cepat dan pesat sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Namun , sebagai guru harus dapat membimbing siswanya agara dapat berkembang dengan kualitas yang baik sehingga dapat berguna bagi masa depan si anak kelak. Adapun perkembangan anak yang positif yaitu : kritis , kreatif dan problem solver.

Perkembangan pribadi anak , anak kritis merupakan anak yang dapat berpikir secara cepat dan rasional dalam menanggapi apa yang terjadi dengan lingkungan sekitar. Anak ini lebih tanggap dan peka dengan perubahan dan sesuatu yang dianggapnya janggal. Sebagai contoh di kelas , anak kritis lebih cepat mengkritik gurunya apabila ada kesalahan dalam penulisan di papan tulis. Menajikan anak berpikir kritis dapat dilakukan dengan cara membrikan ruang gerak pada anak , tidak mengekang rasa ingin tahu anak sehingga anak dapat lebih leluasa mengembangkan dirinya sendiri secara alami.

Perkembangan anak positif yang kedua adalah kreatif. Kreatif sendiri mempunyai pengertian , anak dapat berpikir lebih maju dan berbeda dengan anak pada umumnya. Secara mudahnya anak yang kreatif lebih mementingkan kualitas. Misalnya , anak kreatif jarang menggunakan kata tanya “apa” , tetapi lebih sering menggunakan kata Tanya “mengapa” dan “bagaimana”. Kreatifitas tidak ada hubungannya dengan intelegensi. Namun , anak yang kreatif setidaknya memiliki IQ di atas 90. Anak yang mempunyai IQ 110 dapat lebih kreatif daripada anak yang mempunyai IQ 140. Karena dalam perkembangannya anak kreatif mempunyai lingkungan hidup yang tidak manja dan cenderung melakukan inovasi untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. Dengan kata lain , menjadikan anak kreatif dapat dilakukan dengan cara tidak memanjakan apabila dia menginginkan sesuatu , jika dalam pembelajaran di sekolah dapat dilakukan dengan memberikan pujian atau reward dengan hasil yang diciptakannya. Penekanannya sebenarnya lebih terdapat pada lingkungan keluarganya yang harus membiasakan si anak lebih mandiri.

Setelah anak memiliki sikap kritis dan kreatif. Anak dapat dibimbing menuju problem solver. Problem solver berarti proses mental dan intelektual dalam menemukan dan memecahkan masalah berdasarkan informasi yang akurat sehingga dapat dambil kesimpulan yang tepat dan cermat. Untuk dapat mencapai problem sover tersebut anak harus terbiasa berpikir secara kritis dan kreatif. Anak problem solver dapat menyelesaikan masalah secara cepat , cermat , tepat , rasional dan logis. Bimbingan anak menuju problem solver dapat dilakuakn dengan tahapan bimbingan anak kritis dan kreatif. Karena anak kritis dan kreatif mendukung problem solver.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun