Selama saya mengikuti aktivitas ini, saya belajar bahwa OKY sudah dipakai di 30 negara, termasuk Indonesia. Selain itu, saya baru mengetahui bahwa selain pembalut yang banyak dijual, ada beberapa alat khusus lain yang bisa dipakai perempuan saat menstruasi, seperti tampon, menstrual cup, dan pembalut kain. Kemudian saya dan para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya bertugas menulis opini-opini kelompok saya tentang OKY. Opini-opini kami berisi apa yang kami suka dari OKY, hal yang masih perlu ditambah pada aplikasi, dan kekurangan saat memakai OKY.
Saya sendiri berpendapat bahwa OKY adalah aplikasi yang bagus. Kita bisa belajar seputar menstruasi yang kadang kita malu tanyakan kepada orang lain. Saya juga bisa menulis jurnal di aplikasi itu. Aplikasi tersebut sudah memenuhi semua kebutuhan informasi dan hal-hal terkait menstruasi.Â
Harapan saya adalah OKY bisa segera disosialisasikan kepada para remaja perempuan disabilitas. Karena dengan OKY, kita bisa dengan mudah mengetahui hal-hal yang perlu diketahui mengenai menstruasi tanpa kita harus bertanya kepada orang lain. Sementara komunikasi terkadang adalah hal yang sulit kami, para perempuan disabilitas, lakukan. OKY Oke!....Nggak OKY, nggak Oke!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H