Hidup sehat merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita. Ketika tubuh kita sakit, maka menjalani hidup sehari -- hari akan terasa sulit, melakukan aktivitas tentunya terasa tidak nyaman dan sangat terbatas. Kita baru saja di landa penyakit yang menghebohkan dunia yaitu Covid-19 pada tahun 2020.Â
Hampir semua orang langsung peduli dengan kesehatannya, pasalnya penyakit baru tersebut dinilai mudah menular sehingga aktivitas orang yang terpapar penyakit tersebut maupun yang sehat jadi terbatas.
Kemudian Indonesia kembali dihebohkan dengan adanya penemuan kasus hepatitis akut, sebelumnya dikabarkan bahwa tren pandemi Covid-19 mulai menurun, namun kini ditemukan adanya penyakit baru. Penyakit hepatitis akut umumnya terjadi pada anak yang berusia di bawah 16 tahun. Banyak negara di Eropa, Amerika dan Asia Tenggara melaporkan adanya kasus hepatitis akut, berawal dari temuan hepatitis akut di Eropa pada tanggal 23 April.Â
Kemudian WHO (World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia) mengumumkan bahwa penyakit ini sebagai kejadian luar biasa. Menurut  World Health Organization (WHO / Organisasi Kesehatan Dunia) hingga tanggal 26 Mei 2022 sudah terdapat 650 kasus di dunia diduga hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya dan tersebar di 33 negara.
Sebanyak 3 kasus hepatitis akut ditemukan di Indonesia, tepatnya di Jakarta pada tanggal 1 Mei 2022, kasus tersebut semakin bertambah hingga 5 kasus pada tanggal 9 Mei 2022.Â
Kementrian Kesehatan Indonesia melaporkan dugaan temuan kasus hepatitis akut mencapai 18 orang pada tanggal 13 Mei 2022, DKI Jakarta menjadi daerah terbanyak dengan kasus hepatitis akut mencapai 12 orang, kasus tersebut tersebar diantara lain Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.Â
Dari 18 kasus yang diduga hepatitis akut tersebut, 7 diantaranya meninggal dunia namun belum bisa dipastikan meninggal karena hepatitis akut atau ada penyakit lainnya. Dari kemungkinan 650 kasus di dunia, 6% anak -- anak atau sekitar 38 orang memerlukan transplantasi (cangkok hati) dan 1% kasus kematian atau sekitar 9 anak telah dilaporkan ke WHO (World Health Organization).
Bagaimana ciri -- ciri pasien yang terkena penyakit hepatitis akut misterius ini dan apa perbedaannya dengan hepatitis biasa?
Pasien yang diduga terkena hepatitis akut berusia 0 -- 20 tahun, terdapat 6 orang yang berusia 5 -- 9 tahun, 4 orang berusia 0 -- 4 tahun, 4 orang berusia 10 -- 14 tahun dan 4 orang berusia 15 -- 20 tahun. Gejala yang mengarah ke hepatitis akut belum dapat ditentukan atau dipastikan, perlu adanya uji laboratorium lanjut untuk menentukannya.Â
Namun beberapa gejala awal yang diduga hepatitis akut yaitu mual, muntah, demam, penurunan nafsu makan, diare dan jika gejala awal tersebut dibiarkan atau tidak segera ditangani dapat berlanjut pada mata dan kulit pasien yang menguning kemudian pasien yang diduga hepatitis akut ini mengeluarkan urine berwarna gelap atau pekat (seperti air the) serta feses yang berwarna pucat.
Seperti yang kita ketahui, penyakit hepatitis biasa disebabkan oleh infeksi virus yang masuk ke dalam tubuh manusia. Sedangkan hepatitis akut di dapatkan laporan berasal dari infeksi adenovirus yang masuk ke tubuh manusia. Jika hepatitis biasa (hepatitis A, B, C, D dan E) dapat terdeteksi oleh alat tes yang ada sekarang, namun berbeda dengan hepatitis akut ini yang tidak dapat terdeteksi oleh alat tes yang ada sekarang. Intinya sampai saat ini orang yang terpapar penyakit hepatitis akut ini belum dapat terdeteksi oleh alat tes. Apabila anak terkena penyakit dengan ciri -- ciri seperti hepatitis akut, lebih baik segera dirujuk ke fasilitas Kesehatan terdekat untuk ditangani secara cepat.
Apakah benar hepatitis akut yang masih misterius ini dapat menular lewat udara?
Sampai sekarang penyakit hepatitis ini masih tergolong misterius atau belum dapat dipastikan secara detail karena penyebarannya yang baru -- baru ini terjadi. Namun terdapat beberapa dugaan penyakit ini dapat menular dari saluran cerna dan pernapasan. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia memiliki dugaan terhadap penyakit ini yang dapat menyebar melalui udara, hal ini ditandai dengan beberapa temuan seperti terdapat adenovirus di pasien yang terkena penyakit hepatitis ini.
Dikutip dari Hellosehat Adenovirus merupakan jenis virus yang bisa membuat infeksi di saluran pernapasan atas, saluran pencernaan, mata dan ystem saraf. Virus ini dapat menginfeksi semua usia, namun lebih banyak kasus yang menginfeksi anak berusia di bawah 5 tahun. Adenovirus dapat menimbulkan gangguan pernapasan mirip dengan flu, radang tenggorokan.Â
Umumnya penularan virus ini dapat melalui berkontak langsung dengan yang terkena virus ini, namun banyak juga penularan yang terjadi tidak secara kontak langsung. Penularan tersebut bisa dari permukaan benda yang kita pegang sehari -- hari.
        dr Syahril mengatakan terdapat 6 dugaan yang tergolong kuat dari hepatitis misterius ini, dikutip dari laporan UK Health Security Agency
- Adenovirus yang biasa
- Adenovirus jenis baru
- Post infeksi SARS-CoV-2
- Paparan dari obat -- obatan
- Varian baru SARS-CoV-2
Bagaimana cara menjaga diri agar tidak tertular dari hepatitis akut?
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir
- Merupakan cara yang paling mudah untuk terhindar dari hepatitis akut, pasalnya penularan hepatitis akut diduga melalui makanan, tangan atau permukaan benda yang dipegang oleh tangan yang terdapat adenovirus
- Makan dan minum yang sudah matang
- Infeksi virus tersebut menyerang saluran pencernaan, cara pencegahaannya yakni memakan makanan yang dimasak matang supaya tidak terkontaminasi adenovirus
- Memakai alat makan pribadi
- Sangat disarankan menggunakan alat makan pribadi karena dapat terhindar dari risiko penularan hepatitis akut yang diakibatkan dari berbagi perlengkapan makan dengan orang lain.
- Selalu kenakan masker diluar rumah
- Hal ini dapat mengindari dari percikan air liur orang yang terinfeksi adenovirus. Gunakanlah masker saat berada ditempat ramai atau tempat umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H