Mohon tunggu...
Fairuz Nadia Wijaya
Fairuz Nadia Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pemimpi yang menggoreskan tinta.

Hi! Aku Fai. Senang dengan hal berbau seni, merangkai kata, dan menjadi seorang pemimpi. Walau masih sederhana, diriku berharap bisa menjadi inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seribu Sosokmu

5 Februari 2023   19:08 Diperbarui: 5 Februari 2023   19:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Seribu Sosokmu”
Fairuz N. W.

Asmara yang candu.
Mengingatkanku kepada masa lalu.


Bahkan pengorbanan yang berlalu.
Menuai berbagai rasa penyesalan baru.


Akankah takdir mengkhianatiku?
Setelah beribu rasa perih yang kau kirimkan untukku,


Seolah tenggelam dalam gelap malam,
Ya, sosok itu yang kau tunjukkan padaku.

Semerbak bunga keindahan sekalipun,
Tak mampu dunia menyelamatkanku.


Diriku telah berlalu jauh.
Yang ku tinggalkan pun hanya sebutir debu.

Tak lagi ku maafkan dirimu.
Selamat tinggal seribu masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun