Mohon tunggu...
Fairuz Lavia Ridhona
Fairuz Lavia Ridhona Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mitigasi Bencana, Mahasiswa KKN UM Peduli Semeru bersama Warga Membuat Penunjuk Arah Jalur Evakuasi

14 Januari 2022   23:56 Diperbarui: 21 Januari 2022   05:51 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar plang penunjuk arah jalur evakuasi (dokpri) 

Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif melakukan aktivitas vulkanik contohnya Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.  Sabtu, 4 Desember 2021 lalu, Gunung Semeru mengalami erupsi. Dampak erupsi berupa guguran awan panas, material lahar, hingga abu vulkanik. Akibatnya beberapa wilayah di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang menjadi salah satu lokasi yang terdampak abu vulkanik. "Desa ini hanya berjarak 8 km dari Gunung Semeru dan masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) II bencana. Di desa ini belum ada jalur evakuasi yang mengarahkan kemana tempat yang aman jika sewaktu waktu terjadi letusan Gunung Semeru", Ujar Pak Yudi Setiawan selaku Ketua tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Argoyuwono, Sabtu (25/12/2021). KRB II umunya menempati lereng gunung berapi dan berpotensi terlanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat. Pada kawasan ini masyarakat diharuskan mengungsi apabila terjadi peningkatan aktivitas Gunung Semeru sesuai arahan pemerintah setempat. Belum adanya penunjuk arah jalur evakuasi menjadi perhatian bagi Mahasiswa KKN UM zona 3 dan zona 4 Desa Argoyuwono untuk membantu masyarakat membuat penunjuk arah jalur evakuasi di Dusun Argosuko.

Kegiatan pembuatan penunjuk arah jalur evakuasi dilaksanakan mulai hari Sabtu (25/12) sampai dengan Rabu (12/01). Pelaksanaan kegiatan dilakukan mulai dari menghubungi pihak SIBAT terkait mitigasi bencana gunung meletus, survei lokasi penempatan, pembuatan, dan pemasangan penunjuk arah jalur evakuasi.

Gambar survei bahan untuk pembuatan plang penunjuk arah jalur evakuasi (dokpri)
Gambar survei bahan untuk pembuatan plang penunjuk arah jalur evakuasi (dokpri)

Pemasangan penunjuk arah jalur evakuasi didampingi oleh tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). Pemasangan penunjuk arah ini berfungsi untuk memudahkan mobilisasi masyarakat Dusun Argosuko menuju ke tempat yang lebih aman ketika terjadi letusan Gunung Semeru.

Gambar pemasangan penunjuk arah jalur evakuasi kelompok KKN UM didampingi tim SIBAT (dokpri) 
Gambar pemasangan penunjuk arah jalur evakuasi kelompok KKN UM didampingi tim SIBAT (dokpri) 

Pemasangan dilakukan di lima persimpangan yang tersebar di Dusun Argosuko untuk mengarahkan masyarakat menuju titik kumpul sementara yang berada di Balai Dukuh Argosuko. Semakin cepat  waktu evakuasi maka semakin besar jumlah orang yang dapat diselamatkan. Tak ada satupun dari kita yang ingin terjadi bencana, namun upaya tanggap darurat sangat penting dan mutlak dibutuhkan termasuk keberadaan jalur evakuasi.

Gambar kelompok KKN UM bersama tim SIBAT (dokpri) 
Gambar kelompok KKN UM bersama tim SIBAT (dokpri) 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun