Mohon tunggu...
Javierra
Javierra Mohon Tunggu... Editor - Penulis

Hobi mengeksplorasi tempat-tempat baru dan memotretnya sehingga dapat dikenang dan menjadikan inspirasi dikemudian hari Contact person: 0882-6824-8115

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menghidupkan Dimensi: Pendekatan Kreatif Mahasiswa UIN Raden fatah dalam Mengajarkan Bangun Ruang

12 Desember 2024   12:41 Diperbarui: 12 Desember 2024   12:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Palembang,Kompasiana, Pada 7 Desember 2024, tiga mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika UIN Raden Fatah Palembang, yaitu Dea Permata Sari, Fania, dan Jerry, melaksanakan kegiatan sosialisasi pembelajaran bertemakan bangun ruang di SMP Negeri 56 Palembang. Kegiatan ini dirancang untuk menjawab tantangan dalam memahami konsep matematika yang sering dianggap sulit oleh siswa, khususnya pada materi bangun ruang. Dengan cara yang lebih menyenangkan dan interaktif, mereka berharap dapat mengubah persepsi negatif terhadap pelajaran ini.

Dea Permata Sari, yang memulai sesi pertama, menjelaskan dasar-dasar bangun ruang seperti kubus, balok, prisma, dan limas dengan metode yang kreatif. "Matematika sering dianggap sulit, apalagi materi bangun ruang yang membutuhkan pemahaman tentang dimensi dan rumus-rumus tertentu. Tujuan kami adalah mengubah pandangan ini dengan pendekatan yang lebih ramah siswa," ujar Dea. Ia menekankan pentingnya pemahaman konsep sebagai dasar untuk menguasai matematika. Kegiatan ini menjadi angin segar bagi siswa, yang biasanya merasa kesulitan dengan materi yang melibatkan visualisasi tiga dimensi.

Pendekatan Visual dan Interaktif: Kunci Pemahaman Bangun Ruang

Dalam sesi ini, Dea menggunakan berbagai alat peraga, mulai dari model tiga dimensi berbahan sederhana hingga ilustrasi visual yang diproyeksikan di layar. Setiap siswa diajak berpartisipasi dengan memegang langsung alat peraga untuk merasakan dimensi bangun ruang secara fisik.

Dengan antusiasme yang tinggi, siswa belajar menghitung rumus volume dan luas permukaan kubus serta balok. Selain itu, Dea menunjukkan bagaimana konsep ini relevan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendesain kotak kemasan atau memahami struktur bangunan. "Pemahaman seperti ini penting agar siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami aplikasinya dalam kehidupan nyata," tambahnya.

Fania melanjutkan sesi dengan pembahasan lebih dalam tentang prisma dan limas. Ia menjelaskan perbedaan utama kedua bangun tersebut dan menekankan pentingnya memahami karakteristik setiap bangun ruang. "Prisma membutuhkan pemahaman luas alas dan tinggi, sedangkan limas memiliki sisi berbentuk segitiga yang bertemu di satu titik. Konsep ini sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan jika didekati dengan cara yang tepat," ujar Fania dengan senyuman.

Sesi ini semakin menarik ketika Fania memberikan soal interaktif yang melibatkan penghitungan volume prisma segitiga dan luas permukaan limas segi empat. Dengan membagi siswa ke dalam kelompok kecil, mereka diajak untuk berdiskusi dan mempresentasikan hasilnya. Pendekatan kolaboratif ini membuat siswa merasa lebih percaya diri dalam memahami materi yang sebelumnya dianggap rumit.

Bangun Ruang dalam Kehidupan Sehari-Hari: Perspektif Baru dari Jerry

Jerry menutup rangkaian kegiatan dengan membawa perspektif yang lebih praktis, yaitu menghubungkan bangun ruang dengan kehidupan sehari-hari. "Tabung pada kaleng minuman, bola pada permainan sepak bola, atau piramida pada seni arsitektur adalah contoh nyata bangun ruang di sekitar kita. Dengan memahami rumus-rumus ini, kita bisa melihat betapa bergunanya matematika dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Jerry mengilustrasikan penghitungan volume tabung menggunakan contoh kaleng minuman, lengkap dengan penjelasan langkah demi langkah. Siswa tampak terkesan dengan penjelasannya yang sederhana namun penuh makna. Selain itu, ia memperkenalkan konsep perhitungan volume bola yang sering digunakan dalam olahraga dan desain produk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun