Pernahkah anda mendapat notifikasi dari suatu aplikasi Ketika selesai menggunakan aplikasi tersebut? Sebagai contoh aplikasi Go-jek. Ketika selesai membeli makanan dari fitur gofood, maka akan ada notifikasi yang menginfokan bahwa makanan telah sampai ke customer. Atau Ketika menggunakan aplikasi perbankan, jika ada dana masuk atau keluar, maka akan muncul notifikasinya. Contoh tadi merupakan sedikit Gambaran mengenai jejak digital.
Istilah jejak digital kini mulai dikenal Masyarakat, karna sering dibahas melalui media sosial.
Nah untuk memahami lebih lanjut, mari kita simak pengertian jejak digital dan bagaimana cara menjaga jejak digital kita agar tetap aman.
Menurut privy.id, jejak digital merupakan Kumpulan data dan aktivitas online yang terkait dengan identitas dan kegiatan seseorang di internet. Hal ini mencakup jejak pencarian web, hingga interaksi media sosial, email, pembelian online.
Jejak digital memiliki 2 jenis, jejak digital aktif dan pasif. Jejak digital pasif merupakan data yang ditinggalkan oleh user tanpa disadari, contohnya Google Maps. Jejak digital aktif merupakan data yang ditinggal secara sengaja, contohnya unggahan di sosial media.
Bagaimana cara menjaga jejak digital agar aman?
- Jangan bagikan data pribadi di sosial media (kartu identitas, Alamat, nama keluarga, nomor ATM)
- Sebelum posting konten di sosial media, perhatikan isi konten. Jangan sampai kita membuat konten yang akan merugikan dikemudiah hari
- Pakai password yang unik untuk seluruh akun yang dimiliki
- Ketika mengunjungi sebuah web, baca dengan teliti cookiesnya.
Dengan menjaga jejak digital, kita telah mengamankan diri kita dikemudian hari. Karena tidak jarang, banyak Perusahaan yang mempertimbangkan calon kandidatnya melalui postingan sosial media.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
