Mohon tunggu...
Fairuz Fadhilah
Fairuz Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fairuz Fadhilah

Haloo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Khas Masjid Sabilillah di Bulan Ramadhan

27 Mei 2022   22:16 Diperbarui: 27 Mei 2022   22:18 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hallo temen -- temen kembali lagi dengan aku wkwk. Semoga kalian ga bosen ya baca cerita -- cerita ku, pastinya ngga bakal bosen sih soalnya aku udah cerita seseru itu ya kali bosen? Hmm. Kalau kalian reader setia ku pastinya kalian tau sih aku udah cerita apa aja wle. Yuhuu benar sekali aku sudah cerita banyak banget mulai dari temen dekat, ibu, bapak, tentang gereja, vihara, orang miskin dan bakal ada cerita -- cerita selanjutnyaa. Ini jadi pengalaman baru aku sih, tanpa ada tugas membuat artikel aku nggak bakal tau gimana dalamnya gereja, gimana cara beribadahnya orang kristen, gimana dalamnya vihara, gimana cara beribadahnya orang buddha, pokonya seru poll. Dari dulu sih aku kayak suka kepo gimana sih dalemnya gereja tuh? Gimana sih dlamnya vihara? Akhirnya kekepoanku sudah terpecahkan, terima kasih kewarganegaraan hihhii. Jadi, kali ini aku mau cerita tentang apa ya? Yuhu kali ini aku bakal cerita tentang tradisi apa sih yang dilakukan di masjid sabilillah di Malang saat bulan ramadhan? Sebenernya bebas sih mau pilih masjid apa? Aku dan teman -- teman memutuskan untuk memilih Masjid Sabilillah, kami pergi kesana ber-lima Aku, Aisyah, Hani kelas C, Valen dan Arfan.

Sesampainya disana kami bertemu dengan bapak -- bapak sepertinya beliau merupaka guru dari TK yang berada di belakang masjid Sabilillah tetapi masih dalam lingkungan masjid, akhirnya kami meminta izin untuk memawancarainya, namun beliau mengarahkan kami untuk masuk ke dalam Kantor yang ada di belakang Masjid Sabilillah. Setelah kita mengikuti intruksi dan kita masuk ke kantorya kami bertemu dengann Bapak Gufron beliau adalah pengurus dari masjid sabilillah (Admin Kuangan Takmir Masjid Sabilillah). Beliau adalah pengurus Infaq dari masjid sabilillah. Sebelumnya kami saling berkenalan dan ternyata bapak ghufron memiliki banyak teman di UIN Malang, tetapi kami tidak tahu mugkin karena kami masih maba alias Mahasiswa Baru jadi masih belum banyak kenal dengan dosen UIN.

Kami mulai mewawancarai Bapak Ghufron selaku pengurus masjid Sabilillah dan menanyakan bagaimana tradisi ramadhan yang dilakukan di Masjid Sabilillah. Beliau menjawab seperti tradisi -- tradisi pada umumnya. Kegiatan umum yang dilakukan seperti masjid -- masjid pada umumnya seperti tadarus, bagi -- bagi takjil. Namun beliau menjelaskan lebih detail kegiatan yang dilakukan di Masjid Sabilillah. Biasanya pada pagi hari atau ba' da shubuh dilakukan pengajian shubuh bbiasanya yang mengisi acara tersebut dari pesanten -- pesanten, bisa mengajukan diri atau pihak masjid sabilillah yang meminta untuk mengisi pengajian dan tema yang disampaikan juga berbeda - beda. Pagi hingga sore kegiatan berjalan normal seperti biasa. Fyi masjid sabilillah biasanya digunakan untuk praktik anak -- anak TK dan juga mengaji.  Ketika ashar mulai menyiapkan takjil, menyiapkan takjil yang akan dibagikan ke  pada orang -- orang jalanan dan para jamaah yang berjamaah di masjid sabilillah. Dan masjid sabilillah juga menerima takjil apalagi ada orang yang ingin menyumbangkan. Lalu ketika menjelang maghrib juga ada pengajian sore, sama seperti pengajian yang dilakukan pada ba' da shubuh. Lalu di sambung dengan buka bersama. Setelah itu sholat isya dan dilanjut dengan sholat terawih,  dengan membaca surat minimal 1 juz. Lalu setelah itu dilanjutkan membaca Al -- Qur'an (Tadarus) tadarus ini biasanya dilaksanakan sampai pada pukul 21.00. Pada saat 10 terakhir atau biasa disebut malaman, pada pukul 02.00 diadakan istighosah , sholat malam dan I'tikaf.. Biasanya pada nuzulul qur'an diutamakan (lailatul qori' ah) dengan mengundang para qori' - qori' yang ada di Kota Malang.

Setelah itu kami berbincang -- berbincang dengan Pak Ghofur, dan Pak Ghofur mengajak kami untuk turut serta dalam rangkaian kegiatan Ramadhan yang dilakukan Masjid Sabilillah, mulai dari kegiatan pagi hingga malam. Nmaun beliau lebih menawarkan kepada kami mengenai bagi -- bagi takjil, untuk membantu membungkusi takjil yang akan diberikan kepada pengendara -- pengendara  di jalanan. Krena takjil yang ditampung di Masjid Sabilillah sangat banyak dan terkadang kekurangan tenaga untuk membungkus, dan kami juga diminta untuk menjadi tim dokumentasi kan kegiatan yang ada di Masjid Sabilillah selama Bulan Ramadhan, tetapi pada saat itu kami tidak berjanj untuk bisa mengikuti atau menyanggupi tawaran tersebut, dikarenakan kami pada saat itu masih menjadi mahasantri atau anak mahad jadi agak susah untuk keluar, apalagi kegiatan sampai malam. Dan pada saat itu juga sudah waktu nya hectic perpulangan mahad jadi teman -- teman juga banyak yang mengurusi barang -- barang mahad. Akhirnya kami tidak bisa ikut berkontrbusi dalam kegiatan di Masjid Sabilillah. Kegiatan eperti itu bisasa disebut remas sih biasanya, Pak Ghofur juga bilangnya remas. Padahal kami ingin betul mengikut kegiatan tersebut kayak seru banget, menambah pengalam apalagi di Kota baru, di daerah perantauan, tapi takdir belum bisa mengizinkan kami untuk mengikuti kegiatan tersebut. Semoga saja next Ramadhan kami bisa ikut berkontribusi dalam kegiatan Ramadhan yang dilakukan oleh Masjid Sabilillah. Dan semoga Allah masih memberi umur yang panjang buat aku agar bisa menikmati ramadhan yang akan datang.

Setelah kami mewawancarai Pak Ghofur akhirnya kami memutuskan untuk pamit dan kembali ke Mahad, Pak Ghofur sangat senang ketika diwawancarai oleh kami dan beliau sangat baik dalam merespon kami.

Oke guys, sampai sini dulu yaa cerita tentang kegiatan yang dilakukan masjid sabilillah di saat bulan ramadhan. See u in the next my story papayy <3

dokpri
dokpri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun