Mohon tunggu...
fairuz khairani
fairuz khairani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pertanian jaya

mahasiswa politani

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Milenial Dalam Koperasi Gambir Pesisir Selatan

1 November 2021   19:05 Diperbarui: 1 November 2021   21:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://ditjenbun.pertanian.go.id/2020/

PERAN MILENIAL DALAM KOPERASI GAMBIR  PESISIR SELATAN

A. PENDAHULUAN

Sumber: https://sumatra.bisnis.com/  
Sumber: https://sumatra.bisnis.com/  

             Sumber: https://www.timesindonesia.co.id
             Sumber: https://www.timesindonesia.co.id

Tanaman gambir adalah tanaman perdu, penghasil kimia yang paling banyak di gunakankan untuk kesehatan tubuh manusia. Getah gambir mengandung adalah katekin katekin (7-33%) dan tanin (20-50%) sedangkan yang  lainnya    dalan    jumlah    terbatas.(Serat, 2015) Kandungan dari gambir banyak di gunakan secara tradisional oleh masyarakat Malaysia dan Indonesia yaitu untuk menyirih  dan getah gambir juga banyak di manfaatkan bagian farmasi untuk pembuatan obat dan permen gambir yang di buat oleh Negara jepang yaitu berfungsi untuk melegakan tenggorokan para pencandu rokok dan getah gambir juga bisa sebagai bahan pengawet makanan dan getah gambir juga banyak di manfaatkan untuk pewarna pada usaha tekstil dan batik.

Pengekspor gambir terbesar di dunia adaalah Indonesia, 80% gambir di dunia berasal dari Indonesia dan Sumatra barat memiliki dua kabupaten penghasil gambir terbesar yaitu kabupaten lima puluh kota dan kabupaten pesisir selatan. Indonesia yang menjadi pemasok gambir terbesar di dunia, jika harga gambir di Indonesia masih belum bisa meningkat, maka itu sangat  membuat rugi petani gambir. Data produksi gambir di Indonesia

Sumber: https://ditjenbun.pertanian.go.id/2020/
Sumber: https://ditjenbun.pertanian.go.id/2020/

Dengan banyak produksi gambir di Sumatra barat tapi dengan adanya permasalahan pemasaran gambir di persisir selatan sehingga petani mendapatkan harga yang rendah. Maka dengan generasi melenial yang aktif dengan perkembangan teknologi bisa di manfaatkan untuk mengajak milenial ikut serta dalam mengahadapi permasalahan gambir ini. Segingga kita bisa membuat koperasi gambir yang mengikuti perkembangan teknologi yang dapat menarik perhatian milenial terhadap koperasi dan juga bisa mengatasi  masalah petani gambir di Sumatra barat dan khususnya pesisir selatan. Koperasi digital oleh milenial pesisir selatan tidak dapat terjalankan jika dukungan dari pemerintah tidak di dapatkan.

B. ISI

Generasi milenial yang mempunyai kraktek yang inovatif dan kreatif(Indra et al., 2020). bisa ikut serta dalam mengatasi permasalahan gambir di pesisir selatan. Dengan membuat koperasi yang mengikuti teknologi maka pemasaran gambir di pesisir selatan bisa menjangkau pasar yang lebih jauh dan luas sehingga tidak lagi melalui toke atau pengumpul tapi sudah bisa kepada eksportir dan konsumen lainnya. Data milenial di Sumatra barat

Sumber: https://www.topsumbar.co.id
Sumber: https://www.topsumbar.co.id

Dengan melihat data di atas jumlah penduduk Sumatra barat  yang lebih banyak usia produkstif lebih mendukung lagi untuk melakukan koperasi digital dalam membantu permasalahan gambir di pesisr selatan dan bahkan untuk permasalahan gambir di sumaatra barat

Koperasi adalah gerakan yang terdiri dari beberapa orang yang mempunyai tujuan memberikan kesejahteraan untuk anggota dan masyarakat sekitar yang berazaz kekeluargaan (Kapuas Sintang et al., 2019). Manfaat berkoperasi yang bisa di dapatkan oleh petani gambir adalah sebagai berikut:

  • Kesejahteraan karna merupakan tujuan dari koperasi untuk anggotanya
  • Pelatihan untuk mendapatkan gambir yang bermutu bagus, karna jika gambir yang di dapatkan bagus maka harga gambir di pesisir selatan bisa menjadi lebih baik
  • Harga gambir yang lebih mahal
  • Peminjaman modal produksi gambir bagi anggota koperasi

Dengan melihat koperasi sekarang yang mana peminat dari milenial yang kurang dalam ikut serta ke dalam kegiatan koperasi apa lagi mendirikan koperasi untuk membantu masyarakat setempat, maka perlu kita lakukakan rebranding koperasi. Yang mana rebranding koperasi ini adalah strategi dalam merangkul milenial dalam membuat milenial tertarik terhadap koperasi tampa harus meenghilangka apa yang ada di koperasi dan dengan tetap pada tujuan koperasi yaitu membuat kesejahtraan pada anggotanya.

Rebranding koperasi dengan cara kita membuat koprasi digital dengan ini kita bisa membuat mengubah padangan milenial terhadap koperasi dan dengan koperasi digital ini juga kita dapat menjangkau pasar gambir yang lebih jauh dan luas sehingga dengan itu kita dapat memutus rantai pemasaran gambir yang begitu panjang. Ketika petani dan milenial pesisir selatan dengan wadah koperasi dapat di jalankan itu sangat dapat membantu para petani gambir dalam mengatasi permasalahan gambir di pesisir selatan dan juga dapat menyadarkan para milenial di mana Indonesia bahwa koperasi tidak adalah organisasi yang bagus untuk perekonomian Indonesia di masa mondren tampa harus ketinggalan zaman.

C. PENUTUP

Dengan bekerja sama petani gambir dan milenial di pesisir selatan itu dapat membuat suatu inovasi baru terhadap koperasi dan pemasaran gambir di pesisir selatan. Dan dengan inovasi petani gambir dan milenial pesisir selatan itu juga akan memberikan semangat baru bagi petani yang lain dan para milenial untuk memaajukan perekonomian Negara dengan berkoperasi. Karna koperasi tidak hanya memberikan manfaat untuk anggota tapi juga untuk masyarakat di sekitarnya atau bahkan kepada negaranya sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Indra, N., Tusholihah, M., Setianingsih, A., & Lusiana, D. (2020). Peluang Dan Tantangan Perencanaan Pembentukan Koperasi Mitra Gojek di Era Milenial. Jurnal Imiah Akuntansi Dan Keuangan, 2(2622–2205).

Kapuas Sintang, U., Oevang Oeray, J. Y., & Kalimantan Barat, S. (2019). PERANAN KOPERASI UNIT DESA DHARMA BHAKTI.

Serat, B. P. T. T. dan. (2015). Permasalahan Gambir (Uncaria gambir L.) di Sumatera Barat dan Alternatif Pemecahannya. Perspektif: Review Penelitian Tanaman Industri, 5(1), 46–59. https://doi.org/10.21082/p.v5n1.2006.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun