Dalam upaya menangani sibling rivalry, bimbingan konseling Islam mengedepankan pendekatan holistik yang memadukan nilai-nilai Islam dengan prinsip-prinsip psikologi. Artinya, kita tidak hanya berfokus pada penyelesaian konflik, tetapi juga membangun dasar-dasar keharmonisan dalam keluarga. Salah satu aspek penting dalam penanganan ini adalah memperkenalkan konsep keadilan dalam Islam, yang mengajarkan pentingnya perlakuan yang adil terhadap setiap anak. Pendidikan emosi berbasis Islam menjadi landasan, mengajarkan anak-anak untuk mengelola emosi dengan bijak sesuai dengan nilai-nilai agama. Pembinaan nilai-nilai Islam seperti tolong-menolong, kerjasama, dan saling menghormati juga menjadi kunci dalam membentuk hubungan yang sejalan dengan ajaran agama. Selain itu, bimbingan komunikasi efektif dan konseling keluarga turut dilibatkan, memberikan ruang untuk pemahaman bersama dan dialog terbuka. Doa dan spiritualitas menjadi aspek yang tidak terpisahkan, mengajarkan anak-anak untuk mencari perlindungan dan mempercayakan masalah mereka kepada Allah. Penanaman rasa tanggung jawab turut diterapkan, membimbing anak-anak untuk memahami konsepsi tawakkal (berserah diri) dan menjalankan tanggung jawab mereka dengan bijaksana. Dengan kombinasi semua ini, penanganan sibling rivalry di lingkungan keluarga dapat menjadi wahana untuk membentuk hubungan yang harmonis, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
KESIMPULAN
Keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan pertumbuhan individu. Kedudukan keluarga sangat dominan dalam perkembangan psikologis seorang anak. Sibling rivalry, sebagai dampak dari dinamika keluarga, dapat menimbulkan konflik dan persaingan negatif antar saudara. Pendekatan Konseling Rational Emotive Behavior yang dikembangkan oleh Albert Ellis dapat menjadi solusi efektif untuk menangani konflik ini.
Dengan memadukan nilai-nilai Islam, bimbingan konseling dapat membantu mengubah keyakinan irasional yang menjadi akar persaingan saudara. Penanaman nilai-nilai Islam, komunikasi efektif, dan doa menjadi elemen kunci dalam menciptakan keharmonisan keluarga. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama untuk memahami, meresapi, dan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga keluarga dapat menjadi wahana pembentukan karakter yang positif sesuai dengan ajaran agama dan psikologi.
DAFTAR RUJUKAN
1.Riadi, M. (2022, December 25). Sibling Rivalry (Pengertian, Aspek, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasi). KajianPustaka.https://www.kajianpustaka.com/2021/05/sibling-rivalry.html?m=1
2.Syafiq, A. (2016, January 25). Inilah Dalil yang Menganjurkan untuk Mendapatkan Keturunan. BersamaDakwah.https://bersamadakwah.net/inilah-dalil-yang-menganjurkan-untuk mendapatkan-keturunan/?amp
3.Al-Qur'an
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H