Semarang, 24 November 2024Â -- Mahasiswa (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali beraksi dalam kegiatan pengabdian masyarakat melalui layanan komunitas di Panti Asuhan Al-Qadri Semarang. Adapun Mahasiswa yang terlibat adalah Amira Luthfy Budiharjo, Fadiyah Salsabil Hartono, Fairul Fikam, Faizzah Itsna Farrasti, Faiz Roziqi, Ifa Ditta Arimindani, Isnaini Latifah Fajriatun, Risha Putri Azzahra, Â dan Saniyya Dewi N H. Kegiatan ini tak lepas dari bimbingan Ibu Dr. Muslikah, S.Pd.,M,Pd. dan Bapak Dr. Ashari Mahfud, S.Pd.I.,M.Pd. selaku Dosen Bimbingan dan Konseling UNNES. Dengan layanan psikoedukasi dan kreativitas tie dye totebag, kegiatan ini dirancang untuk mendukung perkembangan karakter dan emosi anak-anak usia TK dan MI di Panti Asuhan Al-Qadri Semarang.
Acara yang dimulai pukul 08.00 pagi ini diawali dengan pembukaan dan doa, untuk menciptakan suasana penuh khidmat. Setelah itu, pengurus Panti Asuhan Al-Qadri memberikan sambutan hangat, diikuti oleh perwakilan mahasiswa yang menyampaikan tujuan serta harapan dari kegiatan ini.
Sebelum memasuki acara inti dan untuk mencairkan suasana, dilakukan sesi ice breaking bersama-sama dan berhasil menghidupkan energi anak-anak. Dengan permainan interaktif yang seru, anak-anak tampak antusias dan semakin bersemangat mengikuti kegiatan selanjutnya.
Setelah ice breaking, acara dilanjutkan dengan kegiatan utama tie dye totebag. Memulai sesi ini dengan penjelasan singkat tentang teknik tie dye dari cara melipat totebag, mengikatnya dengan karet, hingga mencampur warna untuk menciptakan pola-pola menarik.
Para peserta kemudian dibagi menjadi enam kelompok kecil, masing-masing dipandu oleh mahasiswa yang bertugas. Setelah pembagian alat dan bahan, anak-anak mulai berkreasi dengan warna-warna cerah, menghasilkan totebag dengan desain unik sesuai imajinasi mereka. Suasana penuh keceriaan menghiasi kegiatan ini, dengan tawa dan antusiasme terpancar dari wajah para peserta.
Usai beristirahat, sesi kedua ice breaking kembali diadakan untuk mengembalikan fokus dan semangat anak-anak. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi psikoeduksi. Dalam sesi ini, anak-anak diajak untuk mengenali berbagai jenis emosi, seperti senang, marah, sedih, dan takut. Mereka belajar cara mengelola emosi dengan baik dan memahami nilai-nilai karakter positif, seperti kejujuran, kerja sama, dan tanggung jawab.
Melalui metode interaktif dan diskusi ringan, anak-anak diajak aktif untuk berbagi pengalaman mereka. Pendekatan yang ramah anak ini berhasil menciptakan suasana belajar yang bahagia dan penuh makna.
Kegiatan layanan komunitas ini memberikan manfaat besar, baik bagi anak-anak maupun mahasiswa yang terlibat. Anak-anak mendapatkan pengalaman baru dalam mengeksplorasi kreativitas mereka serta belajar tentang pentingnya memahami emosi dan membangun karakter positif. Sementara itu, mahasiswa belajar tentang pentingnya pengabdian, empati, dan pendekatan kreatif dalam mendampingi perkembangan anak-anak.
Diharapkan kegiatan ini dapat terus dilanjutkan sebagai bagian dari upaya menciptakan dampak positif di masyarakat. Semoga semangat berbagi yang ditunjukkan mahasiswa Bimbingan & Konseling Universitas Negeri Semarang ini menginspirasi banyak pihak untuk berkontribusi dalam memberikan layanan untuk generasi muda yang empati dan berkarakter.