Sadar merupakan bagian penting pribadi kader sebagai pemegang amanah pembela amar ma’ruf nahi mungkar dalam keberagamaan dan struktur sosial masyarakat. Perisai bintang sembilan yang menjadi benteng dari kader pergerakan telah menjadi semangat juang dalam menegakkan kebenaran di jalan Tuhan Yang Maha Esa yakni Allah SWT.
Manusia sebagai makhluk Allah yang dimulyakan, harus senantiasa yakin akan perjuangan di jalan kebenaran. Ruhul jihad kader yang telah menjadi citra diri, harus selalu menjadi telaah atas segala perbuatan kita terhadap sang pencipta dan antar sesama mahkluk lainnya serta cinta terhadap tanah air.
Keikhlasan membuktikan, bahwasanya kita sebagai makhluk yang dimulyakan tidak mempunyai kekuatan apa pun untuk melakukan sesuatu tanpa keyakinan terhadap kebesaran Allah SWT, yang artinya, kita berserah diri, hanya dengan petunjukNya lah kita sadar akan kelemahan diri kita. Tanpa pertolongannya, kita tidak akan mampu menjalankan semua perintahnya untuk tegaknya kebenaran di muka bumi ini.
Bagian terpenting adalah semangat dari PMII merupakan kesadaran dan keihklasan yang sudah saya sebutkan diatas. Maka, kita hanya perlu merefleksikan saja, sudahkah kita melakukan yang demikian tersebut? Jawabannya, tentu kalian lah yang mengetahui jawabannya. Wallahu a’lam..
Citra Diri
Ulul Albab menurut pengertian secara umumnya adalah seorang yang senantiasa haus akan ilmu pengetahuan, dengan senantiasa berdzikir kepada Allah SWT, berkesadaran historis primordial atas relasi Tuhan, manusia dan alam, berjiwa optimis transedental sebagai kemampuan untuk mengatasi masalah kehidupan, berpikir dialektis, bersikap kritis dan bertindak transformatif (baca: Ulul albab).
Dengan demikian, citra diri kader PMII adalah dengan melestarikan dan mengembangkan khazanah ilmu pengetahuan dengan keintelektualannya yang akan membawa kader terhadap perubahan pada taraf kehidupan yang lebih tinggi derajatnya dihadapan Allah SWT. Hal tersebut dicerminkan dalam usaha organisasi (baca: BAB IV, pasal 5, AD PMII).
Sedangkan dalam Al-Qur’an Surah Ar-raad, ayat 19-21, Allah berfirman; adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturnkan kepadamu dari tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.
Dengan pemahaman yang demikian, maka kader pergerkan adalah pelopor semangat juang dalam menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar. Setiap kader harus menjadi tonggak terpenting, baik dalam tubuh organisasinya maupun di tengah-tengah masyarakat. Karena hanya kader lah yang diharapkan berperilaku demikian.
Keteladanan
Sikap keteladanan kader adalah dengan luasnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya dan diamalkannya, kebijaksanaan dengan komitmen ilmu bukan untuk ilmu, melaikan ilmu untuk diamalkan merupakan kemulyaan yang harus dilestarikan oleh setiap kader pergerakan. Kader harus selalu membawa pada kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi dirinya dan lingkungannya, sehingga kata ulul albab yang dimaksudkan dapat memberikan dorongan serta motivasi bagi pribadi kader untuk dapat bergerak memperjuangkan segala aspek kehidupan sesuai dengan yang diyakininya, yakni jalan yang lurus.
Sikap tersebut sudah semestinya tertanam dalam diri kader pergerakan yang mampu dipraktekkan dan dapat dipertanggung jawabkannya. Semangat jihad yang dimaksudkan di atas adalah dengan berjuang menegakkan agama yang merupakan kewajiban setiap pribadi ulul albab. Sebagai pribadi ulul albab, kita selalu dituntut untuk bijaksana dalam berperilaku dan bersikap dalam kehidupan bersosial masyarakat.
Keteladanan di sini, bukan dimaksudkan untuk hanya dalam bersikap saja, melainkan keteladanan perilaku menjadi tonggak kader pergerakan yang harus selalu dilestarikan dan dirawat keberlangsungannya. Dengan demikian, kader akan menjadi kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi dirinya sendiri serta lingkungan sekitarnya.
Trilogi PMII (Tri Motto, Tri Khidmat dan Tri Komitmen) akan mencerminkan identitas kader ulul albab yang telah disebutkan tadi. Profil kader tersebut pada hakikatnya bukan menjadi hiasan tanpa arti, melainkan itulah profil setiap kader PMII. Hanya dengan kesadaran dan keikhlasan, setiap kader pergerakan dapat merealisasikan tujuan besar organisasi ini tercapai. Wallahu a’lam..
Selamat Harlah Ke-4 PMII Rayon Nusantara, PMII Country Unitri Malang. (Since: 13 Mei 2012).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H