Pragmatisme Kader
Nilai yang akan ditawarkan dalam sebuah organisasi kemahasiswaa selalu memiliki instrumen yang sistematis. Dalam artian sederhana, bahwa kemanfaatan berproses sebagai kader dalam sebuah organisasi tidak hanya untuk pribadi masing-masing kader saja, melainkan terhadap kepentingan bersama yang bersifat umum.
Dengan begitu, sudah menjadi kewajiban kader sebagai pejuang dalam organisasinya melakukan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi dirinya, lingkungannya serta masyarakat secara umum. Bahwa kader senantiasa selalu menjadi panutan gerak organisasi dalam melakukan aktivitas-aktivitas intelektualnya.
Jika hal seperti demikian sudah jarang dilakukan, kader sudah lebih asik dengan kehidupan dan proses pribadinya, maka kerisauan akan muncul sebagai buah dari rasa keprihatinan yang sedang menimpa kader. Sebab, dalam sebuah organisasi kemahasiswaa, segala aktivitas dalam rangka mencapai sebuah tujuannya adalah mesti dilakukan secara bersama-sama.
Eksklusifitas kader memungkinkan adanya penyempitan arah gerak perjuangan seorang kader dalam sebuah organisasi, jika terjadi secara terus-menerus dan berkelanjutan, perlu segera dilakukan evaluasi secara masif terkait masa depan organisasinya, agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera teratasi dengan adanya penyelesaian akhir untuk kembali memperjuangkan arti pentingnya mencapai tujuan secara bersama-sama.
Ahmad Fairozi, Suka menulis dan membaca, Kader PMII sejak 2009, sekarang tinggal di Kota Batu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H