Gen Z adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga 2012, dijuluki juga generasi "digital native" karena lahir di Tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Tidak heran jika generasi ini menjadi generasi yang mudah terpengaruh dan paling kritis terhadap apa yang terjadi di sekitarnya dan mudah tergerak oleh berbagai faktor eksternal sehingga membuat Gen Z menjadi lebih cerdas, kritis, dan berani jika diteladani dengan baik dan benar.
Sebagai Gen Z original, saya banyak sekali menemukan suatu fenomena yang saya sendiri pun merasa terjangkit fenomena tersebut dan akhirnya membuat saya tergugah untuk membuat rubrik opini ini. Fenomena tersebut adalah Gen Z adalah generasi yang mudah terpengaruh dan kritis. Menurut pengamatan yang saya laksanakan, faktor yang melatarbelakangi dua sisi kepribadian tersebut adalah :
1.FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO adalah rasa kecemasan untuk merasa ketinggalan tren dalam segala hal, baik itu hobi, fashion, dll. Kemudahan akses informasi dari social media menjadi faktor utama FOMO. Sebenarnya, FOMO menjadi baik dan bermanfaat jika disikapi dengan baik, dengan memilah dan memilih sebuah informasi yang dinilai bermanfaat bagi kita FOMO dapat menjadi sesuatu yang tidak norak.
2.Pengaruh Teknologi
Teknologi menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Gen Z. Satu dunia yang sangat luas dapat tergabung menjadi satu dalam sebuah gawai. Berbagai alat atau gawai digital telah banyak digunakan sebagai pendukung aktivitas sehari-hari. Namun, teknologi akan berdampak buruk bagi Gen Z jika tidak dimanfaatkan dengan baik karena banyak informasi dan algoritma yang tidak selalu benar dan dapat menyesatkan sehingga dapat menjadikan seseorang menjadi mudah terpengaruh pemikiran algoritma.
3.Pengaruh Media Sosial
Media social merupakan sebuah medan pertempuran dalam hal pengaruh bagi Gen Z. Berbagai platform menjadi tempat mereka mencari informasi dan beradu opini. Ketika ada sesuatu yang viral di media social, banyak dari mereka merasa terdorong untuk ikut serta berkomentar, berbagi, atau bahkan terlibat dalam tren tanpa benar -- benar mempertimbangkan dampak atau kebenarannya.
4.Pengaruh Teman dan Lingkungan
Selain pengaruh dari teknologi, pengaruh teman dan lingkungan sangat berdampak bagi Gen Z. Dalam pencarian identitas diri, mereka sangat memperhatikan pendapat teman -- temn mereka walaupun itu belum tentu baik buat dirinya sendiri.
5.Pengaruh Orang Tua
Meski terlihat seperti generasi yang ingin bebas berekspresi, kenyatannya banyak dari mereka masih sangat dipengaruhi oleh orang tua. Orang tua sebagai figur yang memberi arahan, memiliki pengaruh besar dalam membentuk cara pandang Gen Z terhadap dunia. Hal ini sangat berpengaruh pada masa depan karir karena dapat menentukan pilihan prospek Pendidikan maupun pekerjaan Gen Z.
Jadi, itulah 5 poin faktor yang dapat menjadikan Gen Z menjadi mudah terpengaruh dan kritis, tidak heran pula karena sebuah penelitian mengatakan bahwa Gen Z memiliki 2 sisi kepribadian yang kontradiktif. Meskipun sering kali tampak terjebak dalam arus pengaruh yang kuat, mereka juga menunjukkan kemampuan luar biasa mereka dalam hal idealisme, berpikir kritis, menyaring informasi, dan mempertanyakan status quo. Peran Gen Z dalam mempersiapkan masa depan Indonesia sangatlah penting karena mereka bukan hanya pengikut tren, tetapi juga pembentuk opini dan penggerak perubahan serta kunci utama penggerak Indonesia Emas 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H