Mohon tunggu...
Faiq Salim
Faiq Salim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jenderal Soedirman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama Sister City antara Bandung dan Kawasaki dalam Bidang Lingkungan

1 Juli 2024   08:11 Diperbarui: 1 Juli 2024   08:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerja sama luar negeri antar kota atau yang biasa disebut dengan sister city adalah konsep kerja sama antara dua kota di negara yang berbeda yang memiliki persamaan dari segi geografis, budaya, dan latar belakang sejarah. Kerja sama sister city meliputi kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, lingkungan, pertukaran budaya dan tak jarang antara dua kota sister city berkolaborasi dan ikut serta dalam program yang menguntungkan keduanya. 

Pada dasarnya, tujuan utama dari kerja sama sister city adalah untuk membangun pemahaman antar kedua masyarakat kota dan membangun pemahaman budaya antar kota. Namun seiring dengan perkembangan zaman, tujuan kerja samanya berubah dalam bentuk yang lebih menguntungkan kedua belah pihak untuk mendukung dan mengembangkan sesama pemerintah daerah dan masyarakat.

Kota Bandung sebagai Ibu Kota dari Jawa Barat dengan total populasi lebih dari 2.5 Juta penduduk adalah salah satu kota di Indonesia yang kerap menjalin kerja sama sister city dengan berbagai kota di negara lain. Pemerintah kota Bandung pertama kali menjalin hubungan kerja sama antar kota dengan negara lain pada tahun 1960 dengan kota Braunschweig, Jerman. 

Seiring berjalannya waktu, kota Bandung telah menjalin kerja sama dengan lebih banyak kota kota di negara lain seperti Jepang, Malaysia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, China, Korea Selatan, Filipina, Ekuador, dan Belgia. Kerja sama tersebut dilakukan untuk mendorong bidang bidang seperti ekonomi, investasi, teknologi, budaya, pendidikan, dan lingkungan. 

Salah satu kerja sama sister city kota Bandung adalah dengan kota Kawasaki, Kanagawa, Jepang. Kerja sama antara kota Bandung dan Kawasaki memiliki focus di bidang lingkungan, meliputi transfer teknologi, meningkatkan sumber daya manusia, pertukaran informasi, dan riset dalam bidang lingkungan hidup. Kerja sama antara Bandung dan Kawasaki adalah salah satu bentuk komitmen kedua belah pihak dalam menjaga lingkungan hidup dan menyelesaikan masalah masalah lingkungan secara berkelanjutan bersama sama.


Kedua kota sepakat untuk menjalankan program manajemen limbah padat, air limbah, kualitas udara, tekonologi transportasi, dan transfer teknologi adalah agenda agenda yang dijalankan berdasarkan susunan kerja sama yang ada dalam MoU. Dalam proses menjalankan program program tersebut, banyak pihak pihak seperti bisnis, universitas baik negeri maupun swasta, dan institusi jepang ikut terlibat, seperti pasar, restoran, dan perhotelan yang juga merupakan sasaran dari program tersebut. 

Program program tersebut dilaksanakan atas tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan paham sumber daya daur ulang yang berkelanjutan di Bandung dan mengoptimalkan kerja pemerintah setempat dalam membuat rancangan dan mengimplentasikan rancangan terkait pengelolaan sampah. 

Program manajemen limbah padat antara Bandung dan Kawasaki berjalan selama 3 tahun dari tahun 2017 sampai 2020 dan dalam merealisasikan progam tersebut, pihak pihak terlibat sempat menghadapi beberapa tantangan terutama karna adanya pandemi virus Covid-19. 

Pandemi Covid-19 membatasi kunjungan secara langsung karena pada saat itu situasi memaksa Indonesia dan Jepang untuk membatasi segala bentuk bepergian antar negara. Masalah seperti keterbatasan Bahasa juga menjadi tantangan dalam menjalani kerja sama karena mempersulit komunikasi dan koordinasi bagi kedua belah pihak.

Pada akhirnya meskipun harus melewati banyak tantangan, program manajemen limbah padat membuahkan hasil yang baik. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung melaporkan bahwa, berkat kerja sama yang dilakukan dengan kota Kawasaki terdapat penurunan 0.75 ton sampah setiap harinya, Bandung dilaporkan memiliki sekitar 467 bank sampah dan 143 tempat yang bebas sampah pada bulan Januari 2020. 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung juga menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengelola 1,279 ton sampah setiap harinya, upaya pengelolaan telah diupayakan oleh DLHK ini menunjukan efisiensi dan pengoptimalan upaya dalam pengelolaan sampah dan layanan kebersihan di Kota Bandung sebagai hasil dari program kerja sama sister city antara Bandung dan Kawasaki.

Dengan adanya dukungan masyarakat dan pemerintah dari kedua belah pihak, hasil dari program kerja sama sister city antara Bandung dan Kawasaki ini diharapkan untuk menjadi bentuk positif yang lebih luas di kalangan masyarakat. Segala bentuk dari sosialisasi, promosi, dan edukasi terkait program manajemen limbah dan budaya daur ulang juga mempunyai peran penting dalam menentukan kesuksesan dari kerja samanya. 

Oleh karena itu, kesadaran terhadap pentingnya untuk mengelola dan menjaga kebersihan lingkungan di kalangan masyarakat terus harus di tingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. 

Kerja sama sister city antara Bandung dan Kawasaki patut dijadikan contoh bagi kota kota lainnya di Indonesia untuk mengoptimalkan operasional dari kinerja pemerintah setempat, karena kerja sama antara kedua kota tersebut tidak hanya memperkuat hubungan semata namun juga bentuk dari komitmen untuk berusaha bersama sama untuk membangun masa depan yang lebih hijau untuk semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun