Namun ini juga termasuk alasan mengapa siswa lebih menyukai belajar daring karena mereka takut dengan jarum suntik. Hal ini juga ditambah dengan munculnya berita-berita hoax tentang vaksin yang mana membuat para orang tua enggan untuk memberikan suntikan vaksin ke anak-anak mereka.
Beberapa alasan diatas sangat membuat siswa lebih menyukai pembelajaran secara daring. Namun seiring dengan penurunan kasus Covid-19 siswa mau tidak mau harus melakukan pembelajaran secara tatap muka ditambah juga pembelajaran secara daring menurut saya kurang efektif  karena kita tidak bisa melihat secara langsung bagaimana keseriusan dan konsentrasi peserta didik saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Siswa harus mulai membiasakan diri untuk belajar secara tatap muka.Â
Dapat disimpulkan baik pembelajaran daring maupun luring memiliki kelebihan tersendiri. Siswa memang memiliki hak umtuk berpendapat model mana yang mereka sukai, namun siswa juga harus menaati aturan yang dibuat oleh pemerintah maupun sekolah perihal pemberlakuan belajar daring maupun tatap muka. Diharapkan dilaksanakannya kembali pembelajaran tatap muka tidak mempengaruhi semangat belajar siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H