Pada Tahun 2019, Bulan ramadhan jatuh pada bulan Mei mengalami inflasi sebesar 0,68%, tahun 2020 terjadi inflasi sebesar 0,08%, kemudian pada ramadhan tahun 2021 terjadi inflasi sebesar 0,13%, inflasi tertinggi jatuh pada bulan ramadhan tahun 2022 yakni sebesar 0,95%. Kenaikan inflasi terjadi karena didorong oleh kenaikan harga pokok tiap tahunnya seperti minyak goreng, telur, daging ayam, komoditas cabai dan bawang dan yang lain-lain.
Pada data BPS menyebutkan bahwa sebagian besar kota-kota besar yang ada di indonesia mengalami inflasi pada bulan ramadhan dan rata-rata terjadi di luar pulau jawa dan sumatera. Saat ini inflasi diperkirakan naik pada bulan april 2023 ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan pada bulan ramadhan dan meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang hari raya idul fitri karena pada  februari 2023 sendiri BPS mencatat bahwa inflasi terjadi sebesar 0,16% secara bulanan dan 5,47% secara tahunan.
Berdasarkan tinjauan kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada maret 2023 kemarin, pertumbuhan ekonomi indonesia akan tetap kuat dengan didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan  ekspor. Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan menguat  karena tingkat mobilitas masyarakat sudah tinggi ditambah juga membaiknya keyakinan konsumen. Selain itu, Inflasi terkendali dan mendukung stabilitas perekonomian. Inflasi yang terjadi pada indeks harga konsumen pada februari 2023 tercatat sebesar 5,47% year-of-year. Inflasi ini terus melambat menjadi 3,09% yoy. Terkendalinya inflasi sebagai bagian dari respon yang dilakukan oleh bank indonesia serta sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah dengan bank indonesia sebagai pembuat kebijakan moneter.
Melihat peran ekonomi yang sangat terlihat di bulan ramadhan, memiliki keinginan untuk menjadi momen pertumbuhan ekonomi, bisa dilihat dari pengeluaran yang besar dari konsumsi rumah tangga akan sangat membantu pemerintah dalam dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi. Banyak masyarakat yang membagikan sebagian hartanya juga membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat bawah karena masyarakat bawah akan banyak belanja dan barang seperti kebutuhan pokok, baju dan barang-barang konsumsi lainnya. Sinergitas kebijakan moneter antara bank indonesia dengan pemerintah pusat akan membantu untuk menghindari inflasi pada ramadhan tahun ini. Harapan-harapan pertumbuhan yang positif bisa direalisasikan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H