Mohon tunggu...
Faiq Nizamuddin
Faiq Nizamuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, Universitas Jember

Mahasiswa yang memiliki ketertarikan dengan isu-isu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Globalisasi dan Potensi Ekonomi ASEAN 2023

20 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:06 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Organisasi ASEAN (Association of  Southeast Asian Nation) dibentuk oleh 5 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand melalui deklarasi Bangkok pada 8 agustus 1967. Tujuan didirikannya ASEAN ini sebagai wadah untuk melakukan kerjasama dalam berbagai bidang antar negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. Selain itu, mereka memiliki rasa ada kesamaan antar negara dari segi letak wilayah secara geografis, kondisi ekonomi, persamaan budaya dan adat hingga persamaan nasib sebagai negara yang pernah dijajah. Usia ASEAN telah mencapai yang ke 53 dan indonesia sendiri telah menjadi ketua sebanyak 5 kali yakni pada tahun 1976,1996,2003,2011 dan 2023 yang saat ini masih tengah berlangsung. 

Globalisasi Ekonomi

Globalisasi juga bisa diartikan sebagai sebuah ruang bebas atau ruang terbuka. Globalisasi menjadikan semua hal  bisa saling terintegrasi antara satu dengan yang lainnya. ditambah dengan perkembangan teknologi yang semakin maju membuat arus globalisasi semakin cepat. Menurut Dreher (2006) Globalisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu globalisasi ekonomi, sosial dan politik. Yang pertama, Globalisasi ekonomi adalah keterbukaan perdagangan dan jasa, aliran investasi dan keuangan. Yang kedua, Globalisasi sosial yang merujuk pada migrasi internasional, aliran informasi dan budaya. Yang ketiga, Globalisasi politik merujuk pada perubahan teknologi budaya dan sosial pada sistem politik antar negara.

Globalisasi ekonomi sendiri merupakan sebuah fenomena menarik karena sistem ekonomi yang saling terkait antara satu dengan yang lain (Verter & Osakwe, 2015). Adanya globalisasi ekonomi meningkatkan persaingan ekonomi antar negara di sektor perdagangan, investasi dan keuangan. Sisi positif lain dari adanya sebuah globalisasi ekonomi adalah pasar perdagangan akan semakin luas, keterbukaan investasi yang mempercepat pembangunan, kemudahan pemenuhan kebutuhan suatu negara.

ASEAN sebagai Epicentrum of Growth

Sektor ekonomi telah menjadi prioritas keketuaan indonesia di ASEAN 2023 Semangat itu diusung melalui tema besar "ASEAN MATTERS: Epicentrum of Growth" yang memiliki arti indonesia menjadikan ASEAN penting dan relevan bagi dunia internasional dengan menjaga kesatuan sekaligus motor bagi perdamaian dan stabilitas kawasan juga Ingin menunjukkan kepada dunia bahwa perubahan secara struktural sangat penting untuk melakukan pemulihan ekonomi. 

ASEAN memiliki hampir jumlah total populasi sebesar 700 juta penduduk dengan melihat jumlah itu bisa dikatakan Asean memiliki kekuatan yang sangat besar dan itu harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang kuat. Dan selama ini ASEAN selalu diam. Maka tahun ini menjadi momen penting untuk kembali menunjukan kekuatannya. Pertumbuhan ekonomi ASEAN saat ini yaitu 5,4 persen dan akan ditargetkan untuk tumbuh sebesar 5,6 persen. ASEAN kali ini sudah tidak boleh lagi untuk diam dan didikte karena kita tahu apa yang kita mau, selama ini ASEAN terlihat seperti dikendalikan karena memang cenderung diam. Ditambah lagi negara asia tenggara terletak di tengah perang dagang negara besar yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok. 

Menurut Ketua Umum Kadin sekaligus Ketua ASEAN-BAC (Business Advisory Council) 2023, Arsjad Rasjid mengatakan bahwa pada keketuaan Indonesia kali ini ada yang namanya ASEAN Inclusivity, Innovating and Centrality. ASEAN sudah lama menjadikan dirinya sebagai sebuah sentral dari perekonomian dunia dengan adanya ini harapannya dapat membangun semakin banyak kerjasama perdagangan dan investasi baik yang ada di kawasan ASEAN sendiri maupun dengan pihak-pihak luar seluruh dunia. Yang kedua, innovating adalah memunculkan sebuah inovasi baru dengan ide-ide positif. untuk itu maka harus bisa berpikir Out of The Box dengan melihat perubahan dunia yang sangat cepat dan maju. yang ketiga, Inclusivity yaitu kita tidak boleh meninggalkan siapapun, kita terbuka dan semua harus mendapatkan dampaknya. Dari tiga hal tersebut indonesia juga memasukkan nilai-nilai yang akan menjadi pembeda dari economic growth  dengan negara dan kawasan-kawasan lainnya. Komposisi 5 nilai yang dimaksud yaitu Perdamaian, Kesejahteraan dan kemakmuran, Sumber Daya Manusia, Kondisi Lingkungan dan Planet serta Kerjasama. untuk kerjasama yang sukses terdapat 2 nilai lokal yang dijadikan sebagai tiang yaitu Bhinneka Tunggal Ika dan Gotong Royong. 

Setiap negara di ASEAN memiliki keunikan masing-masing mereka memiliki daya tarik yang beragam dan Kekuatan ekonomi di ASEAN itu datang dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Berdasarkan data oleh ASEAN Investment Report yang dirilis pada tahun 2022 Indonesia memiliki UMKM terbanyak sejumlah  65,46 juta unit yang kemudian disusul oleh Thailand  3,1 juta unit, Malaysia 1,2 Juta unit dan Negara-negara ASEAN lainnya dibawah 1 juta unit. Di Indonesia sendiri UMKM tersebut mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 97% Tenaga kerja dan menyumbang 60% terhadap Produk Domestik Bruto. Kinerja UMKM diengara ASEAN lainnya juga tak kalah besar yaitu Myanmar menyumbang hingga 69,3% terhadap PDB Kemudian oleh indonesia UMKM dijadikan sebagai sebuah prioritas, dalam program ini semua negara diajak untuk saling berbagi pengalaman untuk membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. 5 Prioritas dari program pembangunan ekonomi yaitu Promosi perdagangan dan investasi, Digitalisasi, Sektor keuangan, perubahan iklim, food security dan hilirisasi.

Salah Satu projek untuk pertumbuhan ekonomi adalah Digitalisasi yang diaktualisasikan dengan Digital QR Code. jadi di semua negara ASEAN tidak perlu kartu kredit dan sebagainya cukup dengan QR code kita bisa berbelanja dengan mudah di negara luar, Entrepeunership adalah sebuah platform untuk inklusifitas untuk menghubungkan usaha kecil dan menengah antar negara untuk kerjasama, peer to peer lending antar negara jadi orang indonesia bisa investasi di negara lain.

Globalisasi Ekonomi yang terjadi tidak hanya sebagai sebuah fenomena belaka melainkan harus dimanfaatkan secara penuh oleh Indonesia sebagai ketua dengan memastikan bahwa masih banyak kemiskinan dan kaum marjinal yang harus dibantu. Kita harus membuat sebuah keseimbangan antara kebutuhan manusia dan juga energi hijau. Kerjasama membangun kawasan ditujukan untuk membangun sebuah stabilitas hal ini penting untuk mendukung kesejahteraan dan kemakmuran, dua hal itu bisa terjadi jika ada pertumbuhan ekonomi yang maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun