Mohon tunggu...
Faiq AhmadJiddan
Faiq AhmadJiddan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis karya tulis yang menarik menjadi tujuan

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Adakah Fungsi Remaja Generasi Z dalam Pemilu Mendatang?

15 November 2023   21:33 Diperbarui: 15 November 2023   21:37 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu adakah fungsi remaja dalam pemilu ini? Penulis di sini sebagai remaja terpelajar yang sedang menempuh kelas 9 MTsN berpendapat bahwa, remaja harus berpartisipasi secara tidak langsung dalam pemilu. Partisipasi yang dimaksud bukanlah berarti ikut memilih dan mengakali persyaratan, tetapi ikut:

1.Menolong Menghapus hoax-hoax di Medsos

      Remaja generasi Z memiliki kelebihan dibanding generasi sebelumnya yaitu memiliki koneksi yang sangat luas. Ini dapat menjadi sarana untuk kita para remaja terpelajar untuk dapat berdemokrasi. Koneksi para remaja sangat luas karena banyaknya pemakai aktif medsos. Tapi banyaknya remaja yang kurang dan tidak memanfaatkan medsos dengan sebaik-baiknya. 

Contohnya saat Lambo menggunakan medsos dan ada yang menyebarkan di grup sebuah berita yang berjudul "Data KPU Hasil Pemilu 2024 Sudah Jadi" melihat berita itu, Lambo penasaran apakah berita ini benar karena lambo tahu bahwa pemungutan suara belum dilakukan. Lambo pun mencari lebih dalam lagi hingga ia tahu bahwa itu adalah berita hoax. Setelah ia tahu kebenarannya ia segera memberi tahukan kepda temannya bahwa itu adalah berita hoax.

2.Memberikan edukasi kepada orang-orang tua tentang pemilu
Pelajar memiliki potensi untuk dapat memberikan edukasi kepada orang-orang tua tentang pemilu.
Orang-orang tua kebanyakan tidak memilih karena visi dan misi calonnya, tetapi tergantung atas apa yang yang telah diberikan oleh calon itu. Cara ini dinamakan money politic yaitu sebuah upaya memengaruhi pilihan pemilih (voters) atau penyelenggara pemilu dengan imbalan materi atau yang lainnya. Money politic merupakan cara curang dan sering mempengaruhi orang-orang tua/orang perkampungan yang tidak memiliki pendidikan yang tinggi. Di sinilah peran remaja terpelajar. 

Jadi contoh edukasi yang kita sampaikan sebagai pelajar, seperti memberitahu bahwa bapak/ibu memiliki hak penuh atas pilihan yang diinginkan. Apabila ada yang ingin memperngaruhi bapak/Ibu maka Bapak/Ibu sekalian dapat melaporkannya karena kita adalah negara demokrasi yang boleh berpendapat.

Dan mengapa remaja tidak diikut sertakan dalam pemilihan umum? Mengapa batas minimal mendapat hak milih 17 tahun?

Menurut penulis kenapa remaja dibawah 17 tahun tidak diikut sertakan dalam pemilihan umum karena remaja berpotensi belum dapat memahami secara maksimal visi misi calon, sangat mudah terpengaruh oleh berita hoax, juga belum memiliki emosi yang stabil. Tapi remaja harus ikut andil dalam pemilu walau secara tidak langsung. Karena pemilu ini akan menentukan nasib lima tahun ke depan bagi remaja yang sedang dalam proses pembelajaran.

Remaja merupakan penerus bangsa, maka menurut penulis haruslah pemimpin negara dan bangsa selanjutnya mengedepankan pendidikan. Pendidikan remaja yang baik menjadi tanda keberhasilan seorang pemimpin karena telah menjadikan penerus-penerus bangsa yang berkualitas.

Tetapi banyak remaja yang seolah-olah tidak peduli akan pemilu ini, padahal pemilu akan menentukan nasib mereka lima tahun ke depan. Negara Indonesia merupakan negara demokrasi jadi kita harus mengutarakan pendapat secara terbuka.

Maka dari rincian yang penulis kembangkan, peranan generasi Z sebagai remaja terpelajar dalam pemilu ialah:
1.Menolong menghapus berita-berita hoax yang tersebar dalam medsos.

2.Memberikan edukasi kepada orang-orang tua mengenai pemilu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun