Mohon tunggu...
Muhammad Faiq Haqqoni
Muhammad Faiq Haqqoni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pencari Ilmu sepanjang ruh masih di badan

Tafakur, Tadabbur, Tasyakur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berhala Modern yang Merusak Aqidah

4 Februari 2022   10:37 Diperbarui: 4 Februari 2022   10:44 1097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Faiq Haqqoni | haqqoni.id

"A'uudzu billaahis-Samii'il 'Aliimi Minasy-Syaithoonir-Rojiimi Min Hamzihi wa Naftsihi wa Nafkhihi"

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari (godaan) setan yang terkutuk, dari gangguannya, sihirnya dan kesombongannya yang membawa pada kekufuran".

Beberapa hari belakangan ini masyarakat indonesia di hebohkan dengan adanya Spirit Doll, yang di viralkan oleh para publik figure. Tren ini berkembang pertama kali sekitar tahun 2014 di Thailand dengan nama Luk Thep atau malaikat anak, mereka yang memelihara boneka ini meyakini adanya kekuatan supranatural atau pembawa keberuntungan, sampai perlakuannya lebih istimewa dari seorang anak manusia asli. Ternyata revolusi industri 4.0 yang kita kenal saat sudah dikalahkan oleh berhala 5.0 saat ini.

Dimana pemiliki nya mengatakan bahwa boneka tersebut memberikan aura positif, selalu mengajaknya sholat, memberi infaq kepada fakir miskin, dan kebodohan lainnya. Kalimat kebathilan yang dipermanis dengan kebaikan disinilah peranan iblis berfungsi.

Sesungguhnya history  itu selalu berulang disetiap zaman, dahulu kita mengenal sebelum masuknya islam, bahwa umat manusia menyembah patung atau berhala. Mereka mengatakan bahwa patung ini adalah perantara dalam berdoa kepada Allah. Sama hal nya ketika kaum Nabi Musa AS diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir'aun, mereka melewati perkampungan yang masyarakatnya menyembah berbagai macam patung untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka kaum Nabi Musa AS meminta kepada nya untuk membuatkan patung seperti mereka supaya mereka bisa berdoa kepada banyak Tuhan. Disinilah letak kesyirikan, ketika kita meyakini bahwa Tuhan ada banyak, bahwa Tuhan bisa dibuat oleh manusia, bahwa Tuhan punya anak, dan lain sebagainya. Bahkan di era Arab jahiliyah kita mengenal patung Al-Lata, Al-'Uzza, dan Manat nama yang lebih keren dari spirit doll saat ini. bathilnya suatu keyakinan yang merusak aqidah masyarakat.

Spirit Doll yang diviralkan oleh orang-orang banyak belakangan ini, tentu mereka memiliki gelar yang mentereng, memiliki ekonomi yang sangat baik. Ternyata gelar yg banyak dan ekonomi yang layak tidak menjadi pemahaman itu melekat pada otak nya. Aqidah dan Intelektualitas itu selalu berbanding lurus, karna aqidah cakupan nya terangkum dalam rukun iman dan iman itu sendiri dibangun dan dilindungi dengan ilmu. Maka jangan heran apabila ada orang yg memiliki ilmu yg minim niscaya keimanannya pun berada dalam kondisi terancam. Meyakini spirit doll bukan hanya bertaruh pada aqidah semata melainkan kepada inteltualitas dan harga diri yg meyakini nya.

Seorang lelaki yang Alloh muliakan dengan diberikannya Hikmah yakni Luqman, memberikan peringatan keras kepada anaknya untuk tidak berlaku syikir dan menyekutukan Allah dengan apapun,

-

"Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar." [QS. 31:13]

Islam mengajarkan kita untuk senantiasa berfikir, berfikir akan sebuah ke Maha Sempurnaan dan Keagungan Sang Pencipta sebab berfikir adalah pekerjaan dasar manusia.

-

"Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berpikiran sehat." [QS. 40:54]

Menurut beberapa Ulama boneka itu boleh namun dalam konteks sekedar alat bermain dan dimainkan oleh anak kecil perempuan yang belum baligh, sebagaimana ibunda Aisyah ra pada masa kecilnya bermain boneka di sisi Nabi.

oleh karenanya para ulama berkata

"Sesungguhnya Allah menunda siksaan namun Allah tidak lalai''.

Jangan disangka ketika orang-orang kafir dan orang-orang dzalim diberi kebebasan oleh Allah, diberi kekayaan oleh Allah, menunjukkan bahwasanya Allah lalai dari mereka. Ketahuilah bahwasanya Allah tidak akan lalai, tetapi Allah hanya menunda azab mereka.

Bisa jadi Allah akan mengazab mereka di penghujung hayat mereka. Atau kalau tidak maka Allah akan mengazab mereka di akhirat kelak. Allah berfirman:

"Dan janganlah kau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang dzalim. Sesunguhnya Alah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak." (QS Ibrahim : 42)

Seakan-akan Allah mempersilahkan orang-orang kafir dan dzalim itu mengganggu orang-orang mukmin, karena Allah tidak akan lalai dari apa yang mereka lakukan dan sesungguhnya Allah menyaksikan apa yang telah mereka perbuat.

Anak yatim di panti asuhan masih sangat banyak, kenapa tidak kita jadikan mereka anak kita? Rosulullah SAW menjamin bagi siapa saja dari umatku yang memberi mereka (anak yatim) makan dan minum, pasti Allah memasukkan ke dalam surga, kecuali mereka yg melakukan dosa yg tidak bisa diampuni (HR. Tirmidzi)

Jangan kira iblis itu tidak update dan tidak lihat tren manusia sekarang lho, esensi dari berhala adalah segala sesuatu yg menjadikan manusia menduakan Allah dan mengalihkan porsi hati lebih besar dari menyembah Allah. Jadi bukan cuma patung, boneka, jalangkung doang guys yang dianggap berhala tapi gawai kitapun bisa dikatakan berhala apabila memenuhi esensi diatas. Karna dukun kini tak lagi udik tapi rapi dan necis, jimat tak lagi menakutkan bahkan bisa berbentuk lebih lucu, cantik, dan menggemaskan.

Jangan pernah gadaikan aqidah dan keimanan tersebab sebuah tren kebanyakan orang, karena kebanyakan belum tentu sebuah kebenaran apalagi yang tidak berdasar. "sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa kecuali dosa syirik."

Wallahu A'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun