Mohon tunggu...
Faiq Baihaqi
Faiq Baihaqi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

Saya Mahasiswa semester 7 dari Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Ilmu Pengetahuan dan Agama Islam tentang Hari Kiamat

11 Desember 2019   22:45 Diperbarui: 11 Desember 2019   22:56 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita mendengar kata sains maka yang terbenak di pikiran kita seperti ilmu pengetahuan alam. Di dalam agama Islam, Bumi yang kita singgahi ini, nantinya akan mengalami kiamat. Kiamat diartikan sebagai hari akhir yang juga disebut dengan istilah yaumul qiyamah, yaumul hisab dan sebagainya. Kiamat secara istilah diartikan sebagai kehancuran alam semesta dan segala kehidupan di muka bumi, dibangkitkannya orang yang sudah mati kemudian di hisab amal-amalnya. Tidak seorang pun yang tahu kapan hari kiamat akan terjadi, hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala sajalah yang mengetahuinya. Kiamat sendiri disebutkan dalam berbagai surat di Al-Qur'an dan dikhususkan dalam sebuah surat yakni sural Al Qariah (baca manfaat membaca Al-Qur'an dalam kehidupan dan manfaat membaca Al-Qur'an setiap hari). Adapun beberapa dalil tentang hari kiamat diantaranya:

QS Az zumar ayat 38

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)

QS Al Qariah ayat 1-11

Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu?Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.

Namun dalam dunia Ilmuwan atau sains mengatakan, dengan memperhitungkan komposisi saat ini serta tingkat evolusinya, diperkirakan matahari akan mati atau habis terbakar dalam serentetan ledakan gas helium yang akan menghancurkan kira-kira 40 persen bobotnya. 

Dalam perhitungan itu, bumi masih punya waktu kira-kira 6,5 miliar tahun lagi. Sebelum nantinya, kehidupan di planet ini tidak bisa lagi dipertahankan. Sebab pada waktu itu, matahari akan mulai membengkak sampai akhirnya menjadi benda angkasa yang besarnya 200 kali dari sekarang. Nantinya, matahari akan memancarkan panas yang sangat tinggi. 

Suhu yang tinggi itu akan menguapkan semua air di laut, sungai, dan danau. Akibatnya, suhu tinggi tersebut membunuh segala bentuk kehidupan di bumi. Sistem tata surya kita yang sekarang, menurut para ahli, dengan satu matahari dan sembilan planet yang beredar di sekelilingnya, termasuk bumi, tercipta kira-kira 4,5 miliar tahun yang lalu. 

Hasil penelitian terhadap sistem tatasurya lain menunjukkan biasanya matahari atau bintang memiliki usia 12 miliar tahun. Itu artinya, matahari yang kita lihat tiap hari sudah hampir mencapai separuh masa hidupnya. Itulah hasil dari para ilmuwan sains.

Ketika kita sebagai manusia yang tinggal di bumi ini, yang mana adalah ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tentu saja kita harus merawatnya dengan baik. Dengan adanya opini dari para ilmuwan yang menyatakan bahwa bumi akan hancur 6,5 miliar tahun lagi, tidak bisa menjadi acuan bahwa akan terjadinya kiamat pada tahun tersebut. Hanya Allah Subhanahu wa Ta'ala yang dapat mengetahuinya. Kita sebagai umat islam tentu saja harus mengimani bahwa kiamat itu akan terjadi, 

Sebagai umat manusia yang hanya menumpang dari bumi ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita harus mempunyai 3 hal yaitu; hablum minannas (hubungan dengan Manusia), hablum minal alam (hubungan dengan alam) dan juga hablum minallah (hubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala) yang baik. Saya menyakini bahwa kejadian gempa kecil ataupun tsunami itu terjadi karena Allah Subhanahu wa Ta'ala murka dengan umatnya yang tidak mempunyai tiga hal tersebut.

Pengetahuan tentang hari Kiamat adalah perkara ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Ta'ala, sebagaimana hal itu ditunjukkan oleh banyak ayat di dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam karena pengetahuan tentang hari Kiamat adalah perkara yang hanya diketahui oleh Allah 'Azza wa Jalla. Dia tidak menampakkannya kepada seorang Malaikat yang didekatkan tidak juga kepada seorang Nabi yang diutus[1]. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan terjadinya Kiamat kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam sering sekali membicarakan keadaan Kiamat dan kedahsyatannya, sehingga orang-orang waktu itu bertanya kepada beliau kapan terjadinya Kiamat. Beliau mengabarkan bahwa itu adalah masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, demikian pula ayat Al-Qur-an menjelaskan bahwa pengetahuan tentang kapan terjadinya Kiamat adalah sesuatu yang dikhususkan Allah untuk diri-Nya.

Dari yang saya tulis diatas, saya berpendapat bahwa Islam melarang umatnya mempercayai segala bentuk ramalan, termasuk ramalan tentang kiamat. 

Diriwayatkan dari HR Ahmad, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam."  bersabda, "Barang siapa yang mendatangi dukun atau peramal lalu membenarkan ramalannya maka sungguh dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu alaihi wasallam." Dan juga manusia harus saling mengimbangi antara ilmu pengetahuan (sains) dengan pengetahuan agama. Karena ketika manusia tidak memiliki pengetahuan agama, manusia tersebut akan hanya mementingkan duniawi saja dan tidak akan peduli di akhirat nanti. Ketika manusia sudah memperlajari tentang agama. 

Manusia akan mengetahui bahwa seluruh alam semesta adalah milik Allah Subhanahu wa Ta'ala, kita sebagai manusia harus menjaga dan merawatnya. Tentang kapan terjadinya hari kiamat itu hanya di ketahui oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan kita sebagai umat manusia tentu saja harus menjaga bumi ini dan bertaubat tentang semua perilaku hal buruk yang kita lakukan di bumi karena kematian dan hari kiamat tidak ada yang tahu kapan akan terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun