Mohon tunggu...
muhammad faiq
muhammad faiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar dan pembelajar dunia pendidikan bahasa arab

pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterampilan Berbicara

9 Juni 2021   18:36 Diperbarui: 9 Juni 2021   18:51 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Ada yang meiliki kemampuan berbicara, public sepaking, dll. namun sangat disayangkan, banyak sekali orang yang belom mengetahui keterampilan dalam berbicara, terutama mahasiswa yang tak pernah lepas dari keterampilan berbicara dalam seminar, presentasi, maupun hal lainya, namun apakah seorang manhasiswa mengatahui bagaimana cara memiliki keterampilan berbicara yang baik, maka kita akan jelaskan satu persatu. 

1. Presentasi Ilmiah

Salah satu keterampilan berbicara adalah dapat mempresentasikan materi secara ilmiah ataupun tidak. meski keterampilan berbicara terdapat banyak macamnya, namun yang perlu dimiliki oleh seseorang adalah presentasi.

Tidak banyak yang memiliki keterampilan ini, namun keterampilan ini adalah kegiatan yang lazim dilakukan untuk menyebarkan informasi procedural.

kemahiran presentasi merupakan kebutuhan terutama bagi mahasiswa, karena ia akan selalu dilibatkan dalam melakukan presentasi, mulai dari menyusun bahan, membuat alat peraga, dan bantuan teknologi, dll.

Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan.

  • kiat-kiat yang dibutuhkan

yang pertama adalah menarik minat dan perhatian peserta,kemudian yang kedua menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, dan yang terakhir adalah menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.

  • Etika Presentasi Ilmiah

Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan mana yang salah serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai yang harus dipegang dalammenjaga etika adalah "menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain". Kerugian mencakup hak atau kesempatan, kehilangan muka, dan tersinggung perasaannya. Hak dalam forum ilmiah meliputi hak berbicara, hak membela dan mempertahankan pendapatnya, serta hak untuk mendapatkan pengakuan. maka dari sini bisa kita simpulkan bahwa etika yang harus dijaga oleh peserta dalam presentasi ilmiah adalah sbg:

  1. setiap peserta harus jujur pada diri sendiri. 

  2. setiap peserta wajib menghargai pendapat/gagasan orang lain dan hal ini mensyaratkan bahwa dia wajib menyimak apabila ada orang yang berbicara (atau bertanya).

  • Tata Cara Presentasi Ilmiah

  1. Penyaji perlu memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami dengan baik jika peserta memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahasan presentasi powerpoint.

  2. Penyaji menyajikan bahan dalam waktu yang tersedia.

  3. Penyaji menaati etika yang berlaku di forum ilmiah.

Melaksanakan Presentasi Ilmiah

dalam presentasi ilmiah berlaku prinsip-prinsip komunikasi. Beberapa prinsip komunikasi berikut adalah: 

1. Mengurangi gangguan komunikasi secara antisipatif.

  • Memastikan kecukupan pencahayaan dan ruang gerak.

  • Memperhatikan tingkat kapasitas peserta ketika memilih bahasa dan media.

  • Menghindari kemungkinan multitafsir ungkapan yang dipilih.

  • Berpikir positif tentang peserta.

  • Membuat peserta dihormati dan dihargai.

  • Mempertimbangkan budaya peserta.

  • Bersikap terbuka terhadap perbedaan sikap dan pendapat orang lain.

  • Memastikan bahwa pakaian yang akan dipakai tepat pilihan dari segi situasi formal dan budaya setempat.

2. Memaksimalkan efektivitas dalam proses presentasi.

  • Memastikan bahwa suaranya dapat didengar oleh semua peserta

  • Memastikan bahwa penyaji dapat melihat semua peserta.

  • Menjadi penyimak/pendengar yang baik jika ada peserta yang bertanya.

  • Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya.

  • Mendorong peserta untuk aktif terlibat.

  • Menggunakan media yang menarik dan tepat guna.

2. Seminar

Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti "benih". Jadi, seminar berarti " tempat benih-benih kebijaksanaan". Seminar merupakan pertemuan ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut. Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah.

Susunan acara seminar dapat dibuat seperti berikut:

1. Laporan ketua.

2. Penyajian ketua.

3. Pembahasan oleh pembahas.

4. Diskusi.

5. Penyimpulan.

6. Penutup.

Selain seminar, masih terdapat beberapa bentuk kegiatan lainnya yang menyerupai pelaksanaan seminar. Adapun perbedaannya menyangkut soal teknis penyelenggaraan seperti di bawah ini:

  • Diskusi

Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti perundingan atau pembicaraan. Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan bahkan ratusan orang.

  • Simposium

Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli menjawab.

  • Kolokium.

Pada kolokium, beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah) prasaran.

3. Pidato

berpidato adalah kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam suatu acara tertentu.

  • Tujuan Pidato

Adapun tujuan pidato secara umum adalah :

  1. Informatif.

  2. Persuasif dan instruktif.

  3. Edukatif.

  4. Entertain.

  • Kriteria Berpidato yang Baik

Pidato yang baik ditandai oleh kriteria: 

  1. isinya sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung.

  2. isinya menggugah dan bermanfaat bagi pendengar.

  3. isinya tidak menimbulkan pertentangan sara.

  4. isinya jelas.

  5. isinya benar dan objektif.

  6. bahasa yang digunakan mudah dipahami pendengarnya.

  7. disampaikan secara santun, rendah hati, dan bersahabat.

  • Tata Cara Berpidato

Langkah-langkah dan uruttan berpidato secara umum diawali dengan pembukaan, sajian isi, dan penutup.

  1. Pembukaan biasanya berisi sapaan kepada pihak-pihak yang diundang atau yang hadir dalam suatu acara.

  2. Sajian isi merupakan hasil penjabaran gagasan pokok, sajian isi perlu dirinci sesuai dengan waktu yang disediakan.

  3. Pembahasan.

  4. Penutup pidato berisi penegasan kembali gagasan pokok yang telah dipaparkan dalam sajian isi, harapan, dan ucapan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam acara sedang berlangsung.

  5. Salam penutup.

  • Sistematika berpidato

Secara garis besar sistematika berpidato adalah seperti berikut ini.

  1. Mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin.

  2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam ucapan terima kasih, atau ungkapan kegembiraan atau rasa syukur.

  3. Menyampaikan isi pidato yang diucapkan dengan jelas dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar dan dengan gaya bahasa yang menarik.

  4. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato supaya mudah diingat oleh pendengar.

  5. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato.

  6. Menyampaikan salam penutup.


  • Faktor penunjang keefektifan berpidato

Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar pidatonya sukses yaitu:

  1. Pembicara dituntut seseorang yang bermoral. Jika pembicara bermoral tidak baik dan diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh.

  2. Pembicara hendaknya sehat jasmani dan rohani sehingga penampilannya dapat bersemangat, gagah, dan simpatik. Jangan sekali-kali menunjukkan fisik yang lemah dihadapan khalayak.

  3. Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnya publikasi; jika pidato disampaikan di hadapan massa, pengeras suara yang memadai, waktu, dan tempat harus sesuai.

  4. Jika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikan volume suara, tingkat pengetahuan massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat istiadat, dan agama, waktu berbicara tidak begitu lama, pembicara harus sabar dan menyesuaikan gaya dengan massa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun