Ketika bulan Ramadhan datang, dan kaum muslimin di dunia sedang khusu melakukan sebuah ibadah yang agung, tecabik hati kita saat mendengar bahwasanya Al-Quds dan para warganya di serang oleh zionis Israil.
Al-Quds bukanlah kota di salah satu negara di Timur Tengah, akan tetapi juga ia juga salah satu bagian dari akidah kaum muslimin untuk membelanya, terutama bagi kaum muslimin di indonesia yang mayoritas penduduknya adalah seorang muslim. dan juga akidah yang dengannya terikat sebuah perjalan umat islam di tahun-tahun awal diturunkannya wahyu.
Betapa banyaknya ayat Al-Quran diturunkan yang menunjukkan kesucian Al-Quds begitu pula daerah sekitarnya yaitu negri syam. maka sudah tidak diragukan bahwasanya Al-Quds termasuk dalam aqidah kaum muslimin dalam point yang dirangkum sebagai berikut.
Pertama: salah satu dari dua kiblat umat muslimin
Rasulullah SAW dan para sahabatnya solat selama 3 tahun menghadap Baitul Maqdis saat beliau dan para sahabatnya berada di Makkah sebelum melakukan hijrah, dan 16 bulan saat beliau berada di Madinah Munawwaroh. Dan Rasulullah SAW lebih menyukai sholat menghadap Ka’bah, maka Allah SWT memerintahkan Nabi SAW dan sahabatnya untuk menghadap Ka’bah.
قال تعالى: ﴿وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّـهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّـهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٤٣﴾ قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّـهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ ﴿١٤٤﴾ [سورة البقرة]
Kedua: Masjid kedua setelah Masjidil Haram
حدثنا إِبراهيمُ التَّيميُّ عن أبيهِ قال: سمعتُ أبا ذَرٍّ رضيَ الله عنه قال: «قلت: يا رسول اللهِ أيُّ مسجدٍ وُضعَ في الأرض أوَّلَ ؟ قال: المسجدُ الحرام. قال: قلت: ثمَّ أيُّ ؟ قال: المسجدُ الأقصى قلتُ: كم كان بينَهما ؟ قال: أربعون سنة، ثمَّ أينما أدْركَتْكَ الصلاةُ بعدُ فصَلِّهْ، فإِنَّ الفضل فيه (رواه البخاري)
“Telah menceritakan pada kami Ibrahim At-Taimi dari ayahnya berkata: aku mendengar Abu Dzar ra. berkata: “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?” Bersabda, “Masjid Al-Haram”. Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian apa?”. Bersabda, “Kemudian Al-Masjid Al-Aqsha”. Abu Dzar bertanya lagi, “Berapa lama antara keduanya?”. Beliau menjawab, “Empat puluh tahun” Kemudian dimanapun shalat menjumpaimu setelah itu, maka shalatlah, karena keutamaan ada padanya” (HR. Al-Bukhari)
Ketiga: Salah satu dari 3 tempat suci
Masjidil ِِِAqsa adalah salah satu masjid dari tiga masjid yang Rasulullah SAW perintahkan untuk mengunjunginya.