Mohon tunggu...
muhammad faiq
muhammad faiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar dan pembelajar dunia pendidikan bahasa arab

pegiat literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antar Palestina dan Akidah

25 Mei 2021   10:20 Diperbarui: 25 Mei 2021   10:36 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketika bulan Ramadhan datang, dan kaum muslimin di dunia sedang khusu melakukan sebuah ibadah yang agung, tecabik hati kita saat mendengar bahwasanya Al-Quds dan para warganya di serang oleh zionis Israil. 

Al-Quds bukanlah kota di salah satu negara di Timur Tengah, akan tetapi juga ia juga salah satu bagian dari akidah kaum muslimin untuk membelanya, terutama bagi kaum muslimin di indonesia yang mayoritas penduduknya adalah seorang muslim. dan juga akidah yang dengannya terikat sebuah perjalan umat islam di tahun-tahun awal diturunkannya wahyu.

Betapa banyaknya ayat Al-Quran diturunkan yang menunjukkan kesucian Al-Quds begitu pula daerah sekitarnya yaitu negri syam. maka sudah tidak diragukan bahwasanya Al-Quds termasuk dalam aqidah kaum muslimin dalam point yang dirangkum sebagai berikut.

Pertama: salah satu dari dua kiblat umat muslimin

Rasulullah SAW dan para sahabatnya solat selama 3 tahun menghadap Baitul Maqdis saat beliau dan para sahabatnya berada di Makkah sebelum melakukan hijrah, dan 16 bulan saat beliau berada di Madinah Munawwaroh. Dan Rasulullah SAW lebih menyukai sholat menghadap Ka’bah, maka Allah SWT memerintahkan Nabi SAW dan sahabatnya untuk menghadap Ka’bah. 

 قال تعالى: ﴿وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِّتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّن يَنقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِن كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّـهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّـهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٤٣﴾ قَدْ نَرَىٰ تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ ۖ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا ۚ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ ۗ وَإِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللَّـهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُونَ ﴿١٤٤﴾ [سورة البقرة]

Kedua: Masjid kedua setelah Masjidil Haram

حدثنا إِبراهيمُ التَّيميُّ عن أبيهِ قال: سمعتُ أبا ذَرٍّ رضيَ الله عنه قال: «قلت: يا رسول اللهِ أيُّ مسجدٍ وُضعَ في الأرض أوَّلَ ؟ قال: المسجدُ الحرام. قال: قلت: ثمَّ أيُّ ؟ قال: المسجدُ الأقصى قلتُ: كم كان بينَهما ؟ قال: أربعون سنة، ثمَّ أينما أدْركَتْكَ الصلاةُ بعدُ فصَلِّهْ، فإِنَّ الفضل فيه (رواه البخاري)

 “Telah menceritakan pada kami Ibrahim At-Taimi dari ayahnya berkata: aku mendengar Abu Dzar ra. berkata: “Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?” Bersabda, “Masjid Al-Haram”. Abu Dzar bertanya lagi, “Kemudian apa?”. Bersabda, “Kemudian Al-Masjid Al-Aqsha”. Abu Dzar bertanya lagi, “Berapa lama antara keduanya?”. Beliau menjawab, “Empat puluh tahun” Kemudian dimanapun shalat menjumpaimu setelah itu, maka shalatlah, karena keutamaan ada padanya” (HR. Al-Bukhari)

Ketiga: Salah satu dari 3 tempat suci 

Masjidil ِِِAqsa adalah salah satu masjid dari tiga masjid yang Rasulullah SAW perintahkan untuk mengunjunginya. 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم, قَالَ : ” لَا تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ ، الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ، وَمَسْجِدِ الرَّسُولِ صلى الله عليه وسلم ، وَمَسْجِدِ الْأَقْصَى ” . متفق عليه ،

“Janganlah suatu perjalanan (rihal) diadakan, kecuali ke salah satu dari tiga masjid berikut: Masjidil Haram, masjid Al Aqsha, dan masjidku (Masjid Nabawi).” (HR. Bukhari nomor 1197)

Keempat: Tempat di israkannya Rasulullah SAW

 سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Qs. Al-Isra: 1)

 

Dan masih banyak dalil yang menjelaskan bahwasanya Al-Quds adalah akidah kaum muslimin dimana pun ia berada.

Maka salah jika ada yang mengatakan urusan Al-Quds adalah urusan mereka dan tidak ada campur tangan dengan urusan kaum muslimin di indonesia dan juga di seluruh penjuru dunia. karena sejatinya palestina telah berandil besar dalam kemerdekaan indonesia sendiri, dan kita adalah sahabat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun