Mohon tunggu...
Money

Kebutuhan Manusia Terhadap Adanya Uang

26 Desember 2016   15:21 Diperbarui: 26 Desember 2016   15:32 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu kala sebelum ditemukannya uang sebagai alat tukar, perdagangan dilakukan secara barter dimana barang ditukar menukar barang dengan barang lain. Dan ntuk melakukan pertukaran dibutuhkan syarat kebutuhan yang timbul secara bersama-sama. Dengan adanya kebutuhan syarat tersebut semakin sulit untuk dipenuhi sehingga mendorong orang untuk menemukan suatu komoditas yang dapat digunakan masyarakat sebagai alat tukar. Antaranya seperti emas dan perak.

Al-Ghazali menegaskan penciptaan dirham dan dinar atau yang biasa disebut emas dan perak adalah sebagai penengah diantara seluruh harta agar seluruh harta, supaya bisa diukur dengan keduanya.supay antara emas dan perak. Semisal seseorang memilki beras tetapi ia membutuhkan baju untuk di gunakan sebagai acara keluarganya. Setiap Orang yang memiliki kebutuhan yang berbeda, namun ada saatnya kebutuhan yang pada saat tukar barang tidal dibituhkan, dilain hari barang ini kadang dicari. Beginilah terkadang kelemahan dari sistem barter ini. Didalam sitem bartet tersebut harus ada ukuran untuk mempertukarkan kedua objek tersebut, kerena pemilik beras tidak dapat menyerahkan berasnya dalam bentuk utuh untuk dipertukarkan dengan sehelai baju. Keduanya harus ada ukuran yang kira-kira sama, maka keduanya bernilai sama.

Disini Al-Ghazali mempunyai wawasan yang komprehensif mengenai berbagai problema barter dalam istilah modern:

-Kurang memilik angka penyebut yang sama

-Barang tidak dapat dibagi-bagi

-Keharusan adanya dua keinginan yang sama

Seorang tokoh bernama Kasmir menjelaskan bahwa beberapa kendala yang sering dialami sistem barter dalam melakukan pertukaran ialah sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya  yang sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, selain itu kesulitan yang terjadi untuk menemukan nilai barang yang akan ditukarkan terhadap barang yang diinginkan, sulitnya menemukan orang yang mau menukarkan barangnya  dengan jasa yang dimiliki atau sebaliknya, sulit untuk menemukan kebutuhan yang mau ditukarakan pada saat dibutuhkan waktu yang cepat untuk mendapatkan barang tukaran sesuai dengan keinginan. Artinya untuk memperoleh barang yang diinginkan memerlukan waktu yang terkadang relatif lama. Dan memang di sistem barter ini di butuhkan kesabaran untuk mendapatkan barang tukaran yang sama-sama dibutuhkan.

Uang dalam perspektif ekonomi islam fungsi uang hanya sebagai alat ukar medium of exchange dan kesatuan hitung. Uang tidak memberikan kegunaan atau manfaat, akan tetapi uangl yang memberikan kegunaan terhadap suatu barang saat di butuhkan maupun tidak dalam butuh. Uang jadi berguna apabila ditukar dengan benda yang nyata atau jika digunakan untuk membeli jasa. 

Fungsi uang secara umum yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, sebagai penimbun kekayaan, sebagai standar pencicilan utang. Uang berkembang dengan perkembangan zaman baik perkembangan nilai intrinsik, nominal maupun fungsi uang itu sendiri. Uang juga dapat dilihat dari sisi berdasarkan bahan, berdasarkan nilai, berdasarkan lembaga, berdasarkan kawasan. 

Dalam ekonomi islam dilarang menimbun uang atau tidak produktif. Maksudnya mengurangi jumlah uang beredar yang dapat mengakibatkan tidak berjalannya perekonomian. Apabila seseorang sengaja menumpuk uang untuk tidak dibelanjakan, sama halnya dengan menghalangi proses kelancaran dalam jual beli, dan akibatnya proses pertukaran dalam perekonomian terhambat. Disamping itu, penumpukan uang atau harta juga tidak baik dan berimbas pada kelangsungan perekonomian. Oleh sebab itu islam melrang penumpukan menimbun harta atau memonopoli kekayaan. 

Uang diciptakan oleh negara sebagai alat tukar untuk melancarkan kegiatan tukar-menukar barang. Sejarah uang sangat berhubungan dengan sejarah manusia. Semenjak manusia ada pada zaman batu mereka telah menciptakan berbagai bentuk barang dan digunakan sebagai alat perantara alat tukar. Dari perkembangan tersebut menjelaskan bentuk uang disepanjang peradaban zaman.

Beberapa komoditas digunakan masyarakat sebagai uang sebelum adanya uang, namun yan paling menonjol adalah emas dan perak. Namun setelah adanya uang, semua orang beralih pada yang  di gunakannya sebagai alat tukar barang yang dimana kita sering sebut dengan jual dan beli. Dan kini sistem barterpun sudah jarang kita temui di kehidupan sehari-hari.

Berbeda dengan sistem islam. Dalam islam, apapun yang berfungsi sebagai uang, maka fungsinya hanyalah sebagai alat tukar. Uang bukan suatu komoditas yang bisa dijual belikan. Menurut Imam Al Gazali bahwa emas dan perak hanyalah logam yang isinya tidak ada manfaatnya atau tujuan-tujuannya. Menurut beliau “keduanya tersebut tidak memiliki apa-apa tetapi keduanya berarti segalanya. Ibarat suatu cermin, ia tidak memiliki warna namun ia bisa mencerminkan semua warna. Penjelasan ini sangatlah luar biasa dan sangat mendahului zamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun