Adapun pupuk yang digunakan oleh petani di Desa Labuan Toposo terdiri dari tiga jenis pupuk yaitu pupuk urea, SP36, dan Phonska. Rata-rata penggunaan pupuk Urea oleh petani responden di Desa Labuan Toposo sebesar 215,83Kg/0,68 Ha, penggunaan pupuk SP36 sebesar 64,38 Kg/0,68 Ha, dan rata-rata penggunaan pupuk phonska sebesar 78,50Kg/0,68 Ha. Data ini mengidentifikasi bahwa penggunaan pupuk oleh petani disesuaikan dengan luas lahan yang mereka miliki.
Tantangan yang dapat dialami oleh petani Jagung Hibrida dan cara mengatasinya, yaitu:
- Tantangan Keterbatasan Modal yang dapat diatasi dengan menghadirkan dukungan bantuan modal dari berbagai pihak seperti pemerintah dan sebagainya.
- Tantangan Ketergantungan pada Musim yang dapat diatasi dengan cara memilih menanam varietas jagung yang tahan cuaca dan sistem irigasi efisien.
- Tantangan Kurangnya Pengetahuan Teknologi yang dapat diatasi dengan upaya menghadirkan Pelatihan-pelatihan tentang teknologi pertanian kepada para petani.
- Tantangan Perubahan Harga Pasar yang dapat diatasi dengan cara membuat dan bergabung dengan kelompok-kelompok tani untuk melakukan pemasaran secara berkelompok atau bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H