Mohon tunggu...
Irfai Moeslim
Irfai Moeslim Mohon Tunggu... Penulis - Author

menulis adalah gaya hidup, menulis untuk mencetak sejarah, dengan menulis kita bisa merubah dunia. Menulislah maka kamu ada | Pemerhati Pendidikan, Sosial, Politik, Keagamaan |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berawal dari Kompasiana, Hingga Penyelesaian Skripsi

2 November 2017   21:52 Diperbarui: 14 November 2017   23:32 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama kali Saya menjadi kompasianer dan bergabung bersama kompasiana pada tahun 2012, tepatnya adalah bulan Februari. Sejujurnya motivasi awal untuk bergabung di kompasiana lantaran saya ingin belajar menulis, bisa merangkai kata sehingga menyatu menjadi sebuah kalimat yang bisa dipahami oleh para pembaca. Kalau pun ada salah-salah kata maka saya mengaharapkan ada pembaca yang bisa membetulkan dan mengoreksinya dengan benar.

Saya sedikit ingin bercerita, awal mula bergabung menjadi anggota kompasiana sejatinya adalah sebagai sarana saya latihan untuk menulis. Saat itu saya sedang menyelesaikan studi S1. Ketika itu sedang menggarap tugas akhir kampus berupa skripsi. Pada saat itu, naluri menulis masih sangat rendah. Maka saya membutuhkan sebuah wadah yang bisa menjadi bahan latihan dan mengasah kemampuan saya agar semakin baik. Alhasil berkat latihan menulis tersebut, saat penyelesaian skripsi di Bab 4, tepatnya di bab pembahasan tentang kajian penelitian yang sedang saya lakukan, saya dengan penuh semangat dan percaya diri menuliskannya dengan baik. Dan bersyukur saya bisa menyelesaikan skripsi dengan baik.

Setelah dipikir-pikir, ternyata keberanian dan percaya diri saya tumbuh untuk menulis karena memang salah satunya dilatih di kompasiana yang kini sudah berusia 9thKompasiana. Berkat dari viewer yang pada saat itu, saya beranggapan bahwa semakin banyak viewer yang melihat tulisan kita, maka tulisan saya dianggap menarik dan layak untuk dibaca. Dari situ lah saya menjadi termotivasi untuk terus belajar menulis menjadi semakin baik. Motivasi saya selalu muncul saat respon viewer dari tulisan kita hingga 100an lebih, dan itu membuat hati merasa senang. Apalagi kalau ditambah dengan respon pengunjung dengan memberikan otokritik yang membangun.

Lambat laun, saya mulai belajar segala aktifitas penulis dari para kompasianer. Pernah beberapa kali saya menulis, tetapi jumlah viewer yang mengunjungi tulisan kita tidak kurang dari 20 orang. Rasanya gimana gitu ya, sepertinya tulisan saya ini tidak mencuri perhatian para pengunjung dan tidak menarik untuk dibaca.

Beberapa kali saya mencoba menulis dengan tema yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat, hasilnya sangat luar biasa. Respon pengunjung begitu antusias. Apalagi jika menuliskan sesuatu yang bernuansa politik. Hampir viewer yang mengunjungi di atas seratus lebih.

Dan pada akhirnya, saya menemukan jati diri dengan kegiatan menulis. Bahwa menulis bukan hanya sekedar asal menulis, tapi saya mencoba menulis sesuatu yang sekiranya memilik dampak positif bagi banyak orang. Dan memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat. Karena dari menulis bisa jadi ladang untuk merubah suatu keadaan yang memang membutuhkan sebuah perubahan. Selamat ulang tahun kompasiana, semoga selalu mengakomodir dan menabarkan tulisan-tulisan yang bermanfaat.

#9thKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun