Mohon tunggu...
Faila Sufah
Faila Sufah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Duta KOHATI Walisongo 2023 I Kementrian Pergerakan Perempuan DEMA UIN Walisongo Semarang

The More You Learn,The More You Earn @filasufh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wacana Tarekat dan Suluk dalam Al Quran dan Hadis

30 April 2023   22:18 Diperbarui: 30 April 2023   22:36 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut al-Ghazali, suluk adalah menjernihkan akhak dn amal pengetahuan. Suluk diimplementasikan secara lahir dan batin. Hal-hali di dalamnya lah yang menjadi persiapan untuk wushul kepada-Nya. Pengertian al-Ghazali ini tidak jauh beda dengan yang diungkapkan Cgril Glasse. Dalam Ensiklopedia Islam ia menjelaskan kalau suluk adalah keadaan jiwa atau tindakan kaum sufi yang dipandang sebagai perjalanan menuju Allah Swt..

Dalam al-Quran kata yang berasal dari salaka disebutkan sebanyak 14 kali. Diantaranya yaitu yang termashsur berkaitan dengan tarekat terdapat dalam QS. an-Nahl: 69  

Artinya: Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berfikir.

Selain dalam QS. An-Nahl, kata yang berakar dari salaka juga terdapat dalam QS. al-Qashash: 32

 Artinya: Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, dia akan keluar putih (bercahaya) tanpa cacat, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan. Itulah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan engkau pertunjukkan) kepada Fir'aun dan para pembesarnya.

Dalam literatur sejarah, Rasulullah melakukan suluk  dengan berkhalwat di Gua Hira sampai datang perintah kepada beliau untuk berdakwah. Hal ini sebagai mana hadits riwayat Imam Bukhari yang artinya:

"Diberi kesenangan kepada Nabi SAW, untuk menjalani khalwat di Gua Hira, maka beliau mengasingkan diri di dalamnya, yakni beribadat beberapa malam yang berbilang-bilang."

Bukan hanya Rasululah, Nabi Musa pun juga melakukan hal serupa. Nabi Musa juga menjalani suluk pengasingan diri atau khalwat selama 40 hari untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kisah ini diabadikan Allah dalam QS. al-A'raf ayat 142 yaitu:

 

Artinya: Dan Kami telah menjanjikan kepada Musa (memberikan Taurat) tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya (yaitu) Harun, "Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, dan perbaikilah (dirimu dan kaummu), dan janganlah engkau mengikuti jalan orang-orang yang berbuat kerusakan."

Berdasarkan beberapa ayat dan hadits yang telah disebutkan, kita dapat mengetahui kalau Tarekat dan Suluk merupakan dua hal yang bersumber pada al-Quran dan Hadits. Ibadah suluk dilkukan seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dimana semua yang dilakukan bukan sekedar untuk meraih pahalala dan juga diniatkan untuk ibadah bukan sekedar ritual biasa.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun