Mohon tunggu...
faikar Sir
faikar Sir Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suka konten traveller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peringatan Grebeg Suro 1000 Pincuk dan Wayang Kulit bersama Mahasiswa KKN Unnes di Desa Mandong

4 September 2022   08:26 Diperbarui: 4 September 2022   08:34 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 30 Juli 2022, Desa Mandong Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten bersama Mahasiswa UNNES GIAT Angkatan 2 menyelenggarakan peringatan suro yang berupa Grebeg Suro 1000 pincuk yang pertama kali. Peringatan Suro yang dilanjutkan dengan pagelaran wayang di malam hari hingga dini hari yang telah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya. 

Grebeg Suro 1000 Pincuk yang didalamnya berisikan kegiatan kirab budaya dengan membawa tumpeng nasi, ingkung, dan pincuk yang dibawa oleh setiap perwakilan dari RT dan RW di Desa Mandong. Kirab Budaya tersebut start dari Balai Desa Mandong menuju ke Lokasi Sendang. 

Setelah tiba di area sendang yang menjadi inti dari Grebeg Suro dengan dihadiri oleh Camat Kecamatan Trucuk yang melakukan pemotongan tumpeng sebagai simbolis. Dilanjutkan dengan perebutan gunungan hasil bumi dari Desa Mandong dan kemudian makam bersama tumpeng dengan menggunakan pincuk dengan jumlah total 1000 pincuk kepada warga Desa Mandong dan sekitarnya yang berpartisipasi dalam acara tersebut.

Dokpri
Dokpri

Pada malam harinya yang diadakan Pagelaran Wayang dengan membawakan cerita Perang Bharatayudha. Pagelaran Wayang telah menjadi kegiatan rutin dari Desa Mandong dalam beberapa tahun belakangan yang dibawakan oleh Dalang Ki Hari Suharyanto. 

Dalang tersebut merupakan keturunan dari Dalang sebelumnya dan tidak diperbolehkan untuk mengganti dalang kecuali keturunan asli dalang terdahulu. Dengan anggapan bahwa Pagelaran Wayang tersebut merupakan kegiatan sakral bagi masyarakat Desa Mandong yang apabila tidak dilakukan Pagelaran Wayang akan menimbulkan malapetaka.

Dokpri
Dokpri

Kegiatan Grebeg Suro 1000 Pincuk yang diadakan sebagai wujud rasa syukur kepada tuhan atas melimpahnya hasil bumi di Desa Mandong. 

Antusias dari warga Desa Mandong yang sangat luar biasa yang dibuktikan dengan meriahnya kegiatan tersebut dan hadirnya warga yang melebihi dari prediksi penyelenggara acara. Hal tersebut sebagai akibat dari selama pandemi corona yang tidak dapat menyelenggarakan pagelaran wayang dan kegiatan lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun