Mohon tunggu...
Faihais
Faihais Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar MAN 1 JEMBER

hobi saya memasak, membaca, menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerajaan Banjar

26 Oktober 2024   06:26 Diperbarui: 26 Oktober 2024   07:11 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/25/204144279/sejarah-berdirinya-kesultanan-banjar

kerajaan banjar perdiri pada tahun 1520 hingga 1905 atau abad ke 16 hingga abad ke 20. kerajaan ini didirikan oleh pangeran samudera yang bergelar sultan suriyansyah yaitu raja banjarmasin pertama yang memeuk agama islam. berdirinya kesultanan banjar di latar belakangi oleh perebutan tanah antara anggota kerajaan negara daha yang saat itu di pimpin oleh maharaja sukarama. 

kejayaan kerajaan banjar

masa kejayaan kerajaan banjar bermula pada abad ke 17 yang pada saat itu menguasai komoditas perdangan lada yang cukup berharga pada masa tersebut. tidak hanya itu, kesultanan banjar telah menguasai sebagian besar pulau kalimantan dan mendapat keuntungan melalui upeti di daerah tenggara, timur, dan barat daya kalimantan. kerajaan banjar juga menguasai sebagian besar kalimantan timur diantaranya yaitu Sukadana, Kotawaringin, Kahayan Hilir, Sambas, Kintap, Satui, Asam Asam, Swarangan, Lawai, hingga Mendawai hal ini yang membuat kerajaan banjar semakin kuat. letak banjarmasin sangat strateris di muara sungai barito yaitu sungai terbesar di kalimantan selatan yang memungkinkan kapal kapal besar dapat berlabuh di pelabuhan banjarmasin. perpindahan bandar pelabuhan dari muara ke banjarmasin membawa dampak pada perdagangan karena ramai dikunjungi para pedagang pedangang asing. 

sistem pemerintahan kesultanan banjar mengikuti sistem negara daha, yaitu jabatan raja diturunkan kepada golongan keturunan raja. sedangkan jabatan tertinggi setelah raja yaitu perdana mentri yang bergelar mangkubumi, ditempati oleh golongan rakyat bias yang berjasa besar terhadap kerajaan atau istilah lainnya yaitu jaba. Saudara raja diperbolehkan menjadi penguasa di daerah taklukan dengan gelar adipati. Akan tetapi, kekuasaannya berada di bawah Mangkubumi.

raja raja yang berkuasa di kerajaan banjar di antaranya yaitu: 

  •  sultan suriasyah 1520-1545
  •  sultan rahmatullah 1545-1570
  •  sultan hidayatullah 1570-1595
  •  sultan mustain billah 1595-1638
  • sultan inayatullah 1642=1647
  • sultan saidullah 1647-1660
  • sultan ri'yatullah atau adipati halid 1660-1663
  • sultan amirullah bagus kesuma 1663-1679
  • sultan agung atau pangeran suryanata II 1663-1679
  • sutan amarullah bagus kesuma 1679-1708
  • sultan tahmidullah I 1708-1717
  • panembahan kusuma dilaga 1717-1730
  • sultan hamidullah 1730-1734
  • sultan tamjidullah I 1734-1759
  • sultan muhammadillah 1759-1761
  • sultan tahmidullah II 1761-1801
  • sultan sulaiman al mutamidullah 1801-1825
  • sultan adam al watsiq billah 1825-1857
  • sultan tamjidullah II 1857-1859
  • pangeran antasari 1859-1862
  • sultan muhammad seman 1862-1905

kehidupan sosial

Dalam masyarakat Banjar terdapat susunan dan peranan sosial yang berbentuk segi tiga piramid. Lapisan teratas adalah golongan penguasa yang merupakan golongan minoritas. Golongan ini terdiri dari kaum bangsawan, keluarga raja. Lapisan tengah diisi oleh para pemuka agama yang mengurusi masalah hukum keagamaan dalam kerajaan. Sementara golongan mayoritas diisi oleh para petani, nelayan, pedagang dan lain sebagainya. 

Banjarmasin menjadi kota dagang yang sangat berarti untuk mencapai suatu kemakmuran kerajaan. Kalimantan Selatan juga memiliki perairan yang strategis sebagai lalu lintas perdagangan. Dalam perdagangan, lada merupakan komoditas ekspor terbesar dalam Kerajaan Banjar. Dalam hal industri, Kerajaan Banjar juga menghasilkan besi dan logam. Industri logam dan besi ini terdapat di daerah Negara. Kemampuan dan keahlian mereka mencor logam seperti perunggu, yang dapat menghasilkan bermacam barang-barang untuk di ekspor. Sejak abad ke-17 daerah Negara terkenal dengan pembuatan kapal dan peralatan senjata lainnya, seperti golok, kapak, cangkul dan lain-lain.

kehidupan budaya

Orang-orang Banjar terdiri dari tiga golongan, yaitu kelompok Banjar Muara (Suku Ngaju), Kelompok Banjar Batang Banyu (Suku Maanyan), dan Kelompok Banjar Hulu (Suku Bukit). Dalam setiap kurun Sejarah, Kebudayaan Banjar mengalami pergeseran dan perubahan-perubahan hingga coraknya berbeda dari zaman ke zaman. Ini merupakan manifestasi dari cara berpikir sekelompok manusia di daerah ini dalam suatu kurun waktu tertentu. 

Sultan Suriansyah adalah raja pertama yang memeluk Islam dan menjadikannya agama resmi kerajaan. Tetapi, hukum Islam belum melembaga dalam pemerintahan. Karena pada saat itu belum ada ulama yang mendampinginya. Setelah Sultan Tahmidullah II berkuasa, barulah hukum Islam itu melembaga. Hal ini menimbulkan terjadinya perubahan dalam pemerintahan, terutama setelah Syeikh Muhammad Arsyad Al Banjari datang dari Mekkah. Ia sangat disegani oleh sultan karena kedalaman ilmunya. Kitab Sabilul Muhtadin yang ditulis atas permintaan sultan yang berkuasa pada saat itu dijadikan pedoman hukum meskipun masih terbatas dalam bidang-bidang tertentu, seperti hukum waris dan pernikahan.

Dengan kebijakan Syeikh al-Banjari, perlahan-lahan hukum islam masuk istana. Dalam masyarakat Banjar ajaran fiqh dari madzhab Syafi'i sangat berpengaruh sehingga menjadi hukum adat rakyat. Syeikh Al-Banjari juga mengusulkan kepada Sultan untuk membentuk Mahkamah Syari'ah, yakni suatu lembaga pengadilan agama, yang dipimpin oleh seorang mufti sebagai ketua hakim tertinggi pengawas pengadilan umum.

kemunduran kerajaan banjar

kerajaan banjar mengalami kemunduran yang di latar belakangi oleh Kehadiran pihak Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang ikut campur dalam urusan adat kerajaan adalah bukti bahwa unsur asing yang hadir dalam Kerajaan Banjar nantinya akan memunculkan perpercahan dikalangan istana. Keterlibatan unsur asing dalam urusan istana juga merupakan salah satu penyebab utama meletusnya perang antara Kerajaan Banjar dengan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. yang pada akhirnya menyebabkan pertempuran untuk mempertahankan kekuasaan di wilayah Kalimantan Selatan. Dalam sejarah pertempuran tersebut dikenal sebagai "Perang Banjar". 

peninggalan kerajaan banjar 

masjid sultan suriansyah

Masjid Sultan Suriansyah adalah masjid tertua di Pulau Kalimantan. Pasalnya, masjid yang terletak di tepi Sungai Kuin, Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjar Kota, Kodya Banjarmasin ini dibangun antara tahun 1525-1550 M, pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah, Raja Banjar pertama yang memeluk agama Islam. 

masjid tua ini saat belum dipugar, pada bagian atas atau puncaknya terdapat "sungkul" yang terbuat dari kayu ulin. Sungkul itu keadaannya masih baik meskipun usianya sudah empat abad lebih. Sungkul tersebut sekarang disimpan di Museum Lambung MangkUrat Banjar Baru, sekitar 35 km dari Banjarmasin.

Karena letaknya di tepi Sungai Kuin maka setiap mereka yang naik angkutan air, seperti bus air, longboat, maupun speedboat selalu melihat masjid tertua di Kalimantan ini. Jalan darat yang persis melewati tepi masjid, juga memudahkan para wisatawan berziarah ke masjid ini.

Apalagi letak Masjid Suriansyah ini juga tidak terlalu jauh dari makam Sultan Suriansyah. Jaraknya hanya sekitar 500 meter sehingga para wisatawan yang berkunjung ke masjid selalu menyempatkan ziarah ke makam Sultan Suriansyah. Atau, sebaliknya mereka yang duluan berziarah ke makam selalu menyempatkan mengunjungi masjid karena letaknya memang tidak terlalu jauh.

pengaruh kerajaan banjar untuk masa kini

Kerajaan Banjar, yang berdiri pada abad ke-16, memiliki pengaruh yang masih terasa hingga kini, terutama di wilayah Kalimantan Selatan. Banyak tradisi dan adat istiadat masyarakat Banjar yang masih dipraktikkan, seperti dalam upacara pernikahan, khitanan, dan festival budaya, serta musik dan tarian tradisional yang tetap dilestarikan. Bahasa Banjar juga tetap digunakan dalam komunikasi sehari-hari, menjadi bagian dari identitas budaya mereka. Selain itu, kerajaan ini berperan dalam penyebaran Islam di Kalimantan, yang terlihat dalam praktik keagamaan dan nilai-nilai moral masyarakat. Aspek ekonomi, seperti pertanian dan kerajinan tangan, masih mengandalkan teknik dan pengetahuan yang diwariskan dari zaman Kerajaan Banjar. Dalam konteks politik, pengaruh sejarah kerajaan ini dapat terlihat dalam struktur pemerintahan dan administrasi daerah, di mana nilai-nilai lokal sering diintegrasikan ke dalam kebijakan. Secara keseluruhan, Kerajaan Banjar menjadi simbol identitas yang memperkuat rasa kebanggaan dan keterikatan masyarakat terhadap sejarah mereka, menciptakan jembatan antara masa lalu dan masa kini yang membentuk karakter masyarakat Banjar saat ini.

sumber:

- Sejarah Kerajaan Banjar, Masa Kejayaan, dan Peninggalannya
tim | CNN Indonesia                                                                                                                                                https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230315093007-569-925222/sejarah-kerajaan-banjar-masa-kejayaan-dan-peninggalannya#:~:text=Kesultanan%20Banjar%20berdiri%20diawali%20dengan,Sari%20dan%20Raden%20Manteri%20Jaya.

- Kesultanan Banjar: Sejarah, Sistem Pemerintahan, dan Masa Kejayaan Kompas.com https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/14/135847779/kesultanan-banjar-sejarah-sistem-pemerintahan-dan-masa-kejayaan?page=all#google_vignette
-  https://www.dosenpendidikan.co.id/kerajaan-banjar/

- https://duniamasjid.islamic-center.or.id/1197/masjid-sultan-suriansyah-2/

- pekembangan islam di kesultanan banjarmasin (jurnal ita syamtasiyah ahyat)

- kesultanan banjar wikipedia https://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Banjar

- gambar: https://historia.id/agama/articles/di-balik-berdirinya-kesultanan-banjar-PKywe

nama: Aisya Fidela Faiha (absen 2)

             Nabila Dwi Ananda (absen 20)

kelas: 11 IPS 2

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun