Mohon tunggu...
Faihaa Dzikriya
Faihaa Dzikriya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo, saya mahasiswi Universitas Negeri Semarang, Fakultas Kedokteran, Program Studi Kesehatan Masyarakat, Peminatan Kesehatan Lingkungan. Saya senang mempelajari ilmu-ilmu terkait dengan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa PKL MBKM SKM Penggerak UNNES 2024 Lakukan Sosialisasi Pembuatan Spray Anti Nyamuk dari Kulit Jeruk dan Serai melalui Program "Serbu Nyamuk"

4 November 2024   00:45 Diperbarui: 4 November 2024   00:56 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berperan sebagai vektor utama dan nyamuk Aedes albopictus sebagai vektor sekunder yang menularkan virus dengue dari penderita lain yang sebelumnya telah terinfeksi virus. Penyakit ini juga dapat menyerang orang dari segala usia, mulai dari bayi hingga lansia. DBD sering dipengaruhi oleh kondisi serta kebersihan lingkungan tempat tinggal. Penyebaran DBD sebagian besar terjadi di daerah tropis dan subtropis, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. 

Pada tahun 2024, sejak Januari hingga Juli, tercatat sebanyak 94 kejadian DBD terjadi di Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Salah satu desa dengan kasus DBD tertinggi adalah Desa Tegalsari, yaitu terdapat 17 penderita. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat DBD merupakan penyakit yang dapat menyebar dengan cepat di lingkungan berisiko. Oleh karena itu, melalui program "Serbu Nyamuk: Sehat, Edukasi, Bersih, Bersinergi, Nyamuk Terkalahkan" dilakukan suatu upaya untuk menekan risiko penyebaran penyakit ini dengan efektivitas intervensi dalam sosialisasi pengendalian penyakit DBD.

Kegiatan intervensi dilaksanakan pada Sabtu, 12 Oktober 2024 kepada peserta TP PKK Desa Tegalsari melalui sosialisasi pembuatan bahan alami sebagai obat anti nyamuk. Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, dilakukan pemanfaatan ekstrak kulit jeruk dan serai yang dijadikan sebagai spray anti nyamuk. Pemilihan intervensi ini dilakukan agar terjadi pendekatan kreatif kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih tertarik dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dalam upaya pencegahan DBD. 

Kegiatan berjalan dengan sangat lancar dan mendapatkan sambutan hangat dari para peserta. Antusiasme masyarakat terlihat dari keaktifan pada saat sesi diskusi. Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pihak, yaitu pihak Puskesmas Weru, Ketua TP PKK Desa Tegalsari, dan Bidan Desa Tegalsari. Sebagai bentuk apresiasi, beberapa peserta diberikan suvenir berupa spray anti nyamuk pada saat akhir kegiatan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan tumbuhan di lingkungan sekitar dan juga dapat membantu masyarakat dalam mencegah penularan virus dengue.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun