Sebelum tulisan ini dicukupkan, mari berkenalan dengan pencetus teori yang tadi diulas. Ralf Dahendord lahir di Hamburg, Jerman, Â pada tanggal 1 Mei 1929 dan memiliki seorang ayah politikus Sosial Demokrat, Gustav Dahrendorf. Ia kemudian dibesarkan di Berlin. Saat masih sekolah, Dahrendorf menjadi penentang aktif rezim Nazi dan semlat ditahan selama tahun terakhif Perang Dunia II di sebuah kamp di Frankfurt-an-der-Oder.
Dahrendorf kemudian tumbuh menjadi seorang filsuf dan sosiolog. Ia mendapat gelar doktor dari dua tempat, yakni dari Universitas Hamburg dengan mempelajari karya klasik dan filsafat, dan dari London School of Economics dengan menempuh studi di bidang Sosiologi. Sekembalinya ke Jerman, pada tahun 1958, Dahendorf menjadi Profesor Sosiologi di Universitas Hamburg. Karier Dahrendorf di bidang akademik terus gemilang. Meski demikian, ia juga aktif dalam kehidupan publik. Dahrendorf memulai karier politiknya pada tahun 1968 dengan bergabung dalam Partai Demokrat Bebas di Landtag Baden-Wrttemberg, Jerman. Ia kemudian meninggalkan politik dalam negeri untuk menjadi anggota Komisi Eropa. Karier politiknya terus berlanjut, di sisi lain komitmen akademisnya juga tetap terjaga. Ralf Dahrendorf meninggal di Koln, Jerman, pada 17 Juni 2009.
***
Bibliografi
Raho, Bernard. (2021). Teori Sosiologi Modern. NTT: Penerbit Ledalero.
Smith, Julie. (Tanpa Tahun). Ralf Dahrendorf (Lord Dahrendorf), 1929-2009--Journal of Liberal History. Diakses dari https://liberalhistory.org.uk/history/dahrendorf-ralf-lord-dahrendorf/, pada 18 Desember 2024.
Keterangan lain:
* Penulis tidak memiliki dokumentasi pribadi yang diambil langsung ketika demo terjadi karena penulis lewat tanpa sempat memfoto.
* Dalam penulisan esai ini, penulis menggali informasi dengan: 1). Mengorek dari teman maupun kating yang lebih tahu terkait peristiwa demo; 2). Melakukan penelusuran digital di Instagram; 3). Membaca artikel LPM Arena untuk cross-check, yakni yang berjudul 'Pemilwa, P-nya apa?' dan 'Calon Bermasalah: Keluar dari KPUM dan Masuk Bursa Pemilwa 2024'.
* Setelah kejadian demo, AD tetap menjadi calon. Kemudian setelah e-Voting 16 Desember 2024, AD terpilih menjadi wakil ketua DEMA-U.
* Tulisan ini tidak bermaksud menyudutkan suatu pihak. Penulis terbuka untuk kritik dan saran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H