Entah apa masalahnya, mereka berdua hampir seperti kucing dan tikus bila sedang berkelahi. Entah berapa kali halaman rumah dan seisi ruangannya mereka kelilingi. Hingga akhirnya salah satu dari mereka ada yang berteriak dan menangis.
Memang biasanya, andri lah yang kalah; karena memang andri baru berusia 7 tahun sedangkan kaka nya sudah berumur 10 tahun dan jelas postur tubuh mereka berbeda jauh.Â
Namun hampir disetiap perkelahian, andri selalu menang jika kedapatan oleh ayahnya. Karena hakikat seorang kaka itu mengasuh dan mengajari, bukan menjadikan adiknya musuh apalagi lawan berkelahi.
"Kenapa kak? Kayanya hari ini ada yang beda" tanya ayahnya saat andri sedang mengerjakan tugas.
"Ngga kenapa-kenapa kok yah" jawabnya santai.
"Oh yaudah. Buku udah diambil belum kak?"
Andri tak menjawab pertanyaan terakhir dari ayahnya. Melainkan dia hanya menganggukkan kepalanya tanda bahwa dia sudah mengambilnya.
Ayah andripun menyadari ada sedikit kejanggalan pada anaknya dan ayahnya sudah paham betul apa yang terjadi pada anaknya itu.
"Kak, dulu ayah kemana-mana itu sendiri. Nggak pernah ditemenin sama kakek. Berangkat sekolah, pulang sekolah, ngambil buku, bagi raport. Sama kaya kaka gini sekarang"
"Nanti, kalo ada waktu luang ayah sempetin dateng ke sekolah buat jemput kaka pulang" tegas ayahnya.
Seketika andri yang sedang mengerjakan tugas menoleh sedikit ke arah ayahnya dan menyudahi tugasnya itu. Tidak menutup bukunya, namun tangannya melepas pena yang digenggam tanda berakhirnya belajar.