Mohon tunggu...
Faidah Misbah
Faidah Misbah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi main foli

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Program peer support dalam konteks bimbingan konseli dan layanan psikososial

20 Januari 2025   23:02 Diperbarui: 20 Januari 2025   23:02 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Program peer support dalam konteks bimbingan konseling dan layanan psikososial merujuk pada pendekatan yang melibatkan individu sebaya (peer) untuk memberikan dukungan emosional, sosial, dan psikologis kepada orang lain yang membutuhkan, baik di lingkungan pendidikan, tempat kerja, atau komunitas. Program ini berfokus pada penggunaan hubungan sebaya untuk membantu individu mengatasi tantangan sosial dan emosional, dengan mengandalkan pengalaman dan empati bersama. Program peer support diintegrasikan dalam berbagai layanan konseling dan psikososial, memberikan alternatif atau pelengkap bagi layanan profesional.

Berikut penjelasan lengkap mengenai program peer support dalam bimbingan konseling dan layanan psikososial:

 1. Konsep Dasar Peer Support
Program peer support atau dukungan sebaya mengandalkan interaksi antara individu yang setara dalam hal usia, pengalaman, atau posisi sosial untuk berbagi pengalaman, perasaan, dan memberikan dukungan emosional. Prinsip dasar dari peer support adalah bahwa orang-orang yang mengalami atau telah mengatasi masalah serupa lebih mampu memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki pengalaman serupa.

Karakteristik Peer Support:
- Kesetaraan: Tidak ada hierarki antara penerima dan pemberi dukungan; keduanya dianggap setara, meskipun mungkin memiliki peran yang berbeda.
- Empati: Pemberi dukungan sebaya menunjukkan pemahaman dan rasa empati terhadap perasaan dan pengalaman orang lain.
- Berbagi Pengalaman: Pemberi dukungan dapat berbagi pengalaman pribadi yang relevan, memberi rasa bahwa individu yang membutuhkan dukungan tidak sendirian dalam menghadapi tantangan mereka.
- Pemberdayaan: Peer support bertujuan untuk memberdayakan individu agar mereka merasa lebih mampu dan mandiri dalam menghadapi masalah yang dihadapi.

2. Peran Program Peer Support dalam Bimbingan Konseling
Bimbingan konseling adalah layanan profesional yang ditujukan untuk membantu individu mengatasi masalah psikologis, sosial, dan emosional. Peer support dapat memainkan peran penting dalam melengkapi atau mendukung proses bimbingan konseling, khususnya dalam menciptakan rasa saling pengertian, mengurangi stigma, dan memberikan dukungan berkelanjutan.

a. Meningkatkan Aksesibilitas dan Keterlibatan
- Dukungan Sosial yang Lebih Dekat: Peer support menyediakan saluran dukungan yang lebih mudah diakses bagi individu yang mungkin merasa malu atau enggan untuk mengakses layanan konseling profesional. Program ini sering kali lebih diterima oleh individu yang merasa lebih nyaman berbicara dengan teman sebaya daripada seorang konselor profesional.
- Mempercepat Proses Penyembuhan: Penerima dukungan merasa lebih didengar dan dimengerti oleh seseorang yang memiliki pengalaman serupa. Ini dapat mempercepat proses penyembuhan emosional dan sosial.
 
b. Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Emosional
- Peningkatan Keterampilan Koping : Pemberi dukungan sebaya dapat membantu individu yang menghadapi kesulitan emosional dengan berbagi cara-cara yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah serupa, seperti stres atau kecemasan. Ini membantu penerima dukungan untuk belajar teknik koping baru.
- Pengembangan Empati dan Komunikasi: Program peer support membantu pengembangan keterampilan empati dan komunikasi yang efektif, yang sangat penting dalam konteks bimbingan konseling.

 c. Pengurangan Stigma
- Membangun Rasa Kepercayaan: Dukungan sebaya dapat mengurangi rasa malu atau stigma yang seringkali terkait dengan mencari bantuan profesional. Ketika individu merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi masalah mereka, mereka cenderung lebih terbuka untuk mencari bimbingan konseling lebih lanjut.
- Normalisasi Pengalaman: Peer support membantu untuk menunjukkan bahwa perasaan atau tantangan yang dialami adalah hal yang wajar dan dapat dihadapi, mengurangi rasa isolasi.

3. Peran Program Peer Support dalam Layanan Psikososial
Layanan psikososial bertujuan untuk mendukung individu dalam menghadapi masalah sosial dan emosional yang dapat mengganggu kesejahteraan mereka. Program peer support dapat berperan dalam mendukung layanan psikososial melalui beberapa cara.

 a. Dukungan dalam Situasi Krisis
- Pemberian Dukungan Emosional: Dalam situasi krisis (misalnya bencana alam, kecelakaan, atau kehilangan orang tercinta), peer support dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Pemberi dukungan sebaya dapat membantu individu untuk merasa lebih tenang, mendengarkan perasaan mereka, dan memberikan rasa kedekatan yang dapat mengurangi kecemasan.
- Penurunan Tingkat Stres: Pemberi dukungan sebaya yang telah melewati pengalaman serupa dapat membantu orang yang sedang dalam masa krisis untuk merasa lebih kuat dan memiliki harapan.

 b. Meningkatkan Kesejahteraan Psikososial
- Penguatan Jaringan Sosial: Program peer support dapat berfungsi untuk memperkuat jaringan sosial individu, yang berperan penting dalam kesejahteraan psikososial mereka. Dukungan dari teman sebaya meningkatkan rasa memiliki dan mengurangi perasaan kesepian.
- Membantu Penyelesaian Masalah: Pemberi dukungan sebaya membantu individu dalam mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan menawarkan perspektif baru atau saran praktis untuk menghadapinya.

 c. Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Pemecahan Masalah
- Pembelajaran Sosial: Individu yang menerima dukungan dapat belajar keterampilan sosial baru, seperti bagaimana mengelola konflik, berkomunikasi dengan efektif, dan mengembangkan hubungan positif dengan orang lain.
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri: Dengan berinteraksi dalam situasi sosial yang didukung oleh teman sebaya, individu akan lebih percaya diri dalam berinteraksi di luar kelompok dukungan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun