Mohon tunggu...
fahsyahumara
fahsyahumara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Jurusan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Melawan Budaya Konsumtif: Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga Tanamkan Budaya Menabung Sejak Dini

2 Februari 2025   07:00 Diperbarui: 1 Februari 2025   22:46 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseruan melukis celengan bersama anak-anak RW 07 Kelurahan Balongsari, Kota Surabaya (Sara Nadya Maharani, Mahasiswa BBK 5 UNAIR)

Tahukah kamu bahwa budaya konsumtif masih menjadi salah satu tantangan terbesar di Indonesia? Dengan berkembangnya teknologi dan semakin mudahnya akses belanja online, masyarakat termasuk anak-anak semakin terbiasa dengan gaya hidup konsumtif. Banyak orang yang lebih memilih untuk membelanjakan uangnya tanpa mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang daripada menyisihkan nya untuk ditabung.

Meski survei terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2024 menunjukkan peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia menjadi 65,43% kebiasaan menabung masih belum menjadi prioritas utama, khususnya di kalangan generasi muda. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan kebiasaan yang benar.

Melihat isu ini, Mahasiswa BBK 5 Universitas Airlangga mengambil langkah nyata untuk melawan budaya konsumtif dengan mengadakan kegiatan literasi keuangan bagi anak-anak kecil. Program ini berfokus pada pengenalan pentingnya menabung sebagai langkah awal dalam membangun kebiasaan finansial yang sehat.

Dalam kegiatan ini, anak-anak diajak untuk memahami mengapa menabung itu penting dan bagaimana mereka dapat memulainya. Pendekatan yang digunakan pun kreatif dan interaktif seperti menggunakan permainan cerita dan kegiatan langsung, misalnya dengan membuat "celengan impian." Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga termotivasi untuk mempraktikkan nya dalam kehidupan sehari-hari

Budaya konsumtif sering kali dimulai sejak kecil, ketika anak-anak belum diajarkan untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengubah pola pikir tersebut. Anak-anak diajarkan untuk menyisihkan sebagian uang jajan mereka, bukan untuk membeli barang yang tidak terlalu diperlukan, tetapi untuk ditabung demi mencapai tujuan yang lebih besar di masa depan.

Kegiatan melukis celengan yang dilakukan anak-anak RW 07 Kelurahan Balongsari, Kota Surabaya (Sara Nadya Maharani, Mahasiswa BBK 5 UNAIR)
Kegiatan melukis celengan yang dilakukan anak-anak RW 07 Kelurahan Balongsari, Kota Surabaya (Sara Nadya Maharani, Mahasiswa BBK 5 UNAIR)

Hasil dari kegiatan ini sangat positif. Anak-anak tidak hanya paham konsep menabung, tetapi juga mulai menyadari bahwa menyimpan uang bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan. Bahkan, beberapa dari mereka mengaku ingin melanjutkan kebiasaan ini di rumah bersama orang tua mereka.

Langkah kecil ini menjadi bagian dari upaya besar untuk menciptakan generasi yang lebih sadar keuangan dan bertanggung jawab secara finansial. Dengan mengurangi pola konsumtif dan menanamkan kebiasaan menabung sejak dini, kita dapat membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan Indonesia.

Jadi, yuk mulai ajarkan anak-anak di sekitar kita untuk menabung! Karena masa depan yang cerah dimulai dari keputusan sederhana hari ini: mengurangi konsumsi berlebihan dan menyimpan untuk kebutuhan yang lebih penting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun