Setelah menempuh 1 jam lebih perjalanan menggunakan speedboat dari Waisai, akhirnya kita sampai di muara dimana speedboat kita akan bersandar lalu kita akan trekking menyusuri hulu sungai dan masuk ke dalam hutan sekitar 30 menit. selama perjalanan kita akan diperlihatkan dengan pemandangan yang indah dan suara alam yang sangat tenang sampai kita melihat surga tersembunyi di akhir perjalanan yang dikenal dengan nama "Kali Biru".
Kali Biru sendiri berada di pedalaman Raja Ampat yaitu di Kampung Warsambin, Distrik Teluk Manyalibit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Sungai kecil yang mengalir di lebatnya hutan Raja Ampat ini memiliki keistimewaan dan keindahan yang tidak bisa diungkapkan. Jika kita melihat dari tepi sungai. Kali ini memiliki warna biru, dan terkadang juga berwarna hijau tosca hal ini dipengerahui oleh cuaca dan sinar matahari. Kejernihan air sungai ini membuat kita dapat melihat dasar sungainya dengan mata telanjang, tanpa harus menyelam.
Objek wisata Kali Biru ini bisa dikatakan masih baru karena ditemukan pada tahun 2016 yang lalu dan baru dibuka untuk para wisatawan pada akhir tahun  2017 hingga sekarang banyak dikunjungi oleh turis domestic maupun international. Objek wisata ini akan ramai disaat weekend dan pada hari libur. jadi waktu yang disarankan untuk berkunjung ke Kali Biru di weekdays sehingga kita dapat menikmati Kali Biru dengan tenang dan sunyi.
Kali Biru memiliki kedalaman sekitar 5 meter tetapi itu tidak merata, ada sebagian yang hanya mencapai kedalaman sekitar 2-3 meter saja. Arus sungai yang bisa dikatakan tenang sehingga memudahkan kita untuk berenang dan menyelam di Kali Biru ini. Tetapi jangan kaget saat berenang di sungai ini sebab suhu airnya cukup dingin yaitu mencapai 10-20 derejat celcius. Walaupun seperti itu ada di beberapa sudut muara, yang airnya sedikit hangat.
Ketenaran Kali Biru ini tidak lepas dari legenda setempat. Bagi warga lokal disana yaitu Suku Mayalabit, Kali Biru merupakan tempat yang sakral dan keramat bagi mereka. Kali Biru dijadikan tempat untuk berendam sebelum berperang bagi Suku Mayalabit, karena menurut mereka berendam di Kali Biru akan membuat mereka lebih kuat dalam berperang melawan musuh. Dan juga katanya ada buaya putih yang hidup di Kali Biru dan akan melihatkan wujudnya apabila ada yang melanggar hukum adat setempat.
Terlepas dari itu semua kita sebagai pengunjung hanya bisa menikmati keindahan dan keistimewaan dari Kali Biru ini. Yang mana kita harus mematuhi peraturan yang ada disana, dan tetap menjaganya dengan aksi-aksi kecil yang bisa kita lakukan seperti tidak membuang sampah di sungai tersebut, dan tidak menggunakan produk perawatan kulit, sehingga dapat menjaga aliran sungai dan alam di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H