SAJAK KEMATIAN
Seperti sebotol bir punya temanÂ
yang tak lagi bisa pulangÂ
dan hanya bisa tabah masuk ke tenggorokan saya
Begitulah kau yang hanya sisakan dukaÂ
tanpa ada lagi mulut berbilang: Â aku pulang
Sayang
Kepada rumah-rumah di dada
yang telah terbakar oleh rindu,
kau akan dikenang dalam
sajak-sajak kematian.
0_o
Namrole, oktober 2021
Banyak mama menaruh rindu
dalam saku celana dan kemeja
anaknya yang baru pertama pergi kuliah
di tanah rantau---kota orang
Kala banyak mama punya daster
sudah lusuh
seperti tubuh tua punyanya
yang mudah jatuh air mata.
mama-mama tidak peduli tentang penampilan
Karena toh kerjanya hanya di dapur
atau menemani bapak ke kebun.
Mereka hanya bergaya kalau ada acara
nikah orang kampung.
Banyak mama kampung menyimpan rindu
di telepon yang tak dikenalnya.
Sekalinya anak menelepon ia gembira
jadi tumpah rindu.
Banyak anak rantau menyimpan rindu
di balik bangku
sertifikat
kegiatan
doktrin
organisasi
dan telinga-telinga orang yang dipercaya.
Kadang pula banyak anak rantau
yang tidak sekalipun menyimpan rindu pada keluarga;
toh kota begitu asyik dengan gaul dan cewek cantik
maupun cowok ganteng dan dompet berisi
daripada merindui kampung
yang dekil banyak orang
yang kurang sekolah
Banyak mama dan banyak anak jadi terpisah
karena pendidikan menuntut untuk menggapai masa depan
sekalipun anak-anak tidak tahuÂ
apa yang menunggu di depan sana:
apakah bahagia atau kecewa
apakah sukses menggenggam tangan
atau mati yang duluan berkunjung
mereka tidak tahu
yang mereka tahu hanya merindu
dan berjuang.
0_o
Ambon, Â Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H